Indeks Terduga Teroris Klaten

Penasihat hukum keluarga terduga teroris Sriyono menunggu hasil praperadilan terhadap penyidik Polres Klaten atas kematian Siyono  yang digelar di Pengadilan Negeri Klaten, Jawa Tengah.

Dokter Spesialis Forensik mengatakan, dalam tubuh Yuliati terdapat asam klorida yang merusak saluran pencernaan.

Jenazah Yuliati dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta lantaran sudah meninggalkan suami dan anaknya di Klaten, Jawa Tengah.

Polisi melakukan olah TKP guna mencocokkan barang yang ada di lokasi dengan kandungan asam klorida di tubuh terduga teroris Klaten, Yuliati Sri Rahayuningrum yang nekat bunuh diri.

Kadar asam klorida dalam organ tubuh Yuliati, terduga teroris asal Klaten, Jawa Tengah mencapai 85 persen.

Terduga terosis Yuliati Sri Rahayuningrum nekat mengakhiri hidupnya saat diperiksa di Polda Metro Jaya. Polisi belum mengetahui asal cairan tersebut, karena peristiwa terjadi di toilet.

Polisi menyatakan terduga teroris yang ditangkap di Klaten, Yuliati Sri Rahayuningrum berasal dari kelompok yang sama dengan Abu Hamzah: jaringan Sibolga. 

Tim Densus 88 Antiteror menangkap terduga teroris berinisial Y berusia 35 tahun di Desa Joton, Jogonalan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah pada Kamis (14/3/2019) sore.

Menyusul kematian Siyono setelah ditangkap Densus 88 tanpa melalui proses hukum, Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakryat, Desmond Junaidi Mahesa mengatakan apabila kinerja Detasemen Khusus 88 Antiteror tidak memiliki perubahan, maka keberadaannya tidak perlu dipertahankan.

Peneliti hukum Indonesia Corruption Watch, Donal Fariz, menilai tindakan Detasemen Khusus 88 Antiteror yang menangkap terduga teroris di Klaten, Siyono, tanpa surat penangkapan dan memulangkannya dalam keadaan tidak bernyawa menunjukkan ketidakprofesionalan sebagai pasukan elite kepolisian.

Ray Rangkuti selaku Direktur Eksekutif Lingkar Madani menilai langkah Densus 88 dalam menangani orang-orang yang diduga dan dituduh sebagai teroris sama seperti cara-cara yang digunakan rezim Orde Baru.

Lembaga Bantuan Hukum Jakarta menyatakan, meskipun Pimpinan Pusat Muhammadiyah memberikan pendampingan hukum kepada Surami, istri Siyono yang tewas setelah ditangkap Detasemen Khusus Antiteror 88, bukan berarti langkah tersebut membela dan mendukung tindak pidana yang dilakukan Siyono.

Warga Desa Pogung Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten sepakat untuk menolak proses otopsi jenazah Siyono, terduga teroris yang beberapa waktu lalu meninggal setelah ditahan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88.