Indeks Sriwijaya Air Jatuh

Akomodasi diberikan mulai dari penginapan di Jakarta & Pontianak, tiket perjalanan dari Pontianak ke Jakarta dan memfasilitasi tes DNA.

Polisi menelusuri identitas dua penumpang Sriwijaya Air SJ-182 asal Ende, Nusa Tenggara Timur.

Pencarian black box Sriwijaya Air akan dibantu Kapal Baruna Jaya yang memiliki kemampuan membaca sensor voice data recorder dan flight data recorder.

Tim penyelam TNI AL gunakan alat Remotely Operated Vehicle (ROV) yang dikendalikan dari KRI Rigel-933.

Sriwijaya Air SJ-182 Boeing 737-500 adalah pesawat untuk penerbangan jarak pendek hingga menengah.

Tim gabungan masih mencari korban dan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

Sriwijaya Air selama ini dikenal sebagai maskapai penerbangan di Indonesia dengan sejarah serta reputasi yang baik.

Tim DVI akan mengidentifikasi 7 kantong jenazah tersebut mulai Senin (11/1/2021). 

Puing-puing pesawat yang lebih kecil diambil tim SAR gabungan dari lokasi. Sementara puing besar akan diangkat menggunakan kapal derek.

Presiden memastikan pihaknya akan melakukan upaya terbaik bagi operasi pencarian dan penyelidikan hilangnya Sriwijaya Air SJ-182.

Para penyelam menemukan pelat besi sepanjang 3 meter di kedalaman 16 meter, serpihan badan dan mesin pesawat, serta hidrolik kabin penumpang.

Basarnas serahkan tiga kantong berisi pecahan pesawat dan lima kantong tubuh manusia kepada Tim DVI dan KNKT.

Empat posko berada di Bandara Soetta Tangerang, Bandara Supadio Pontianak, Dermaga II JICT Tanjung Priok dan Posko Antemortem RS Polri Kramat Jati.

Tim penyelam Kopaska TNI menemukan pecahan pesawat, rompi pelindung, warna bagian dari pesawat, dan bagian registrasi pesawat.

Puluhan penyelam itu terdiri dari personel Ditpolair Baharkam, Polda Metro Jaya, Polda Banten dan Brimob.

Kopaska menurunkan empat tim penyelam untuk membantu pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di Kepulauan Seribu.

Selain rekaman percakapan, KNKT juga telah mendapatkan data mentah berupa data radar pergerakan pesawat untuk diselidiki lebih lanjut.

Potongan yang diduga bagian dari badan pesawat tersebut bercorak merah, biru dan hijau dalam kondisi penyok.

Tim DVI Polri masih mengidentifikasi satu kantong jenazah berisi bagian tubuh yang diduga korban pesawat jatuh di Kepulauan Seribu.

TNI Angkatan Udara juga menerjunkan Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) untuk membantu Basarnas mencari pesawat Sriwijaya Air SJ-182.