Indeks Sejarah Kereta Api

Pembangunan jalur "kereta cepat" memangkas waktu tempuh Batavia-Surabaya dari dua hari menjadi hanya 13 jam.

Setelah ditutup pada tahun 1982, kiwari perkeretaapian di Aceh mulai bangkit. Ditandai dengan peluncuran KA Perintis Cut Meutia.

Sejarah pembangunan jalur kereta api di Sumatra Utara terkait erat dengan perkebunan tembakau di Deli.

Jalur kereta api di Lampung dan Sumatra Selatan, terutama yang mengangkut batu bara, menjadi salah satu tulang punggung bisnis PT KAI.

Demi penyerapan maksimum atas komoditas, pemerintah kolonial membangun jalur kereta api Surabaya-Vorstenlanden. Kepentingan militer pun turut terpenuhi.

Untuk mengoptimalkan potensi ekonomi Priangan timur dan tenggara, Belanda sempat membangun jalur kereta api Tasikmalaya-Singaparna.

Dibuka mulai Agustus 1930, jalur kereta api Garut-Cikajang akhirnya berhenti beroperasi pada November 1982 karena sepi penumpang.

Kelahiran perusahaan kereta api Hindia Belanda, demo buruh, pendudukan Jepang, dan peralihan kepemilikan ke tangan Republik. 

Pada 3 Januari 1946, Bung Karno dan para pemimpin Republik lainnya berangkat ke Yogyakarta melalui Stasiun Manggarai.

Letak Stasiun Gambir tak jauh dari pusat komando kekuasaan sehingga menjadi saksi bisu sejumlah peristiwa bersejarah.

Jalur kereta api Jakarta-Bogor menjadi lintas awal menuju Priangan yang banyak terdapat perkebunan di masa kolonial.

Dalam riwayat sejarahnya sejak 1993, kecelakaan KRL Jabodetabek sering terjadi dan disebabkan oleh berbagai faktor.

Trem pernah menjadi moda transportasi massal andalan warga Kediri dan sekitarnya. Menyokong hasil perkebunan dan menunjang operasional pabrik gula.

Loko kereta.
Asap dalam nuansa
semburan luka.

Jejak pertama.
Jalur mengubah rupa
wajah Hindia.