Junaid al-Baghdadi bisa mempertemukan fikih dan tasawuf di saat keduanya tidak pernah mengalami titik temu. Pandangannya sejalan dengan ideologi moderat NU.
Sejumlah upaya menegakkan nalar intelektual pernah diganjar dengan kebencian. Ibnu Aqil, Ibnu Rusyd, sampai Ulil Abshar Abdalla pernah merasakan serangan tersebut.