Indeks Raja Jawa

Setelah merebut takhta dari ayahnya secara licik, Amangkurat II sempat mengelabui VOC, membunuh sekutunya, dan main serong dengan adik ipar.

Dari masa yang amat jauh, sejumlah Raja Jawa mampu merespons kritik rakyatnya dengan baik. Namun sebagian justru sebaliknya, dijawab dengan angkara.

Menurut Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi, Kantor Komunikasi Kepresidenan tidak membahas rumor.

Model pencitraan Airlangga sebagai Wisnu atau pelindung dunia kelak akan berkali-kali dimanfaatkan dalam kepentingan kampanye politik dan militernya. 

Beberapa lama, Palembang dikuasai oleh eksponen politik dari Jawa. Didaulat menjadi kesultanan independen oleh keturunan Ki Gede Ing Suro.

Kontrol atas sungai dan pengaturan aliran air jadi dasar kekuasaan raja-raja Asia. Jawa menjadi anomali karena lingkungan yang berbeda.

Ratu Shima dikenal sebagai pemimpin Kerajaan Kalingga yang tegas dan memerintah pada 674-695 M.

Raja-raja Jawa yang impoten secara politik menyalurkan sisa-sisa kekuasaan mereka lewat imajinasi seksual.

Konflik antarpenguasa lokal dimanfaatkan oleh VOC untuk menguasai seluruh pelabuhan penting di Jawa.

Tanjung Harapan dikuasai VOC sejak 1652. Kota ini jadi tempat pengasingan pangeran dan raja Nusantara yang memberontak.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX berpengalaman dalam pemerintahan, tapi tak diberi peran penting selama jadi wapres Soeharto.

Pakubuwana III adalah raja Jawa pertama yang dilantik VOC. Wilayah kekuasaan Mataram terpecah-belah selama masa pemerintahannya dan ia menjadi raja boneka yang selalu tunduk pada Belanda.

Amangkurat III tidak disukai rakyat karena bertabiat buruk. Raja Jawa dari Kraton Surakarta ini dikenal bengis dan menghalalkan segala cara demi kekuasaan.