PT. Pertamina mengungkap penjualan bahan bakar minyak bersubsidi jenis Premium dan Solar sepanjang 2016 ini bisa menutupi kerugian perusahaan dari penjualan BBM jenis yang sama tahun 2015. Selama periode 1 Januari 2015-31 Desember 2015, Pertamina mengalami kerugian sebesar Rp6,3 trilliun dari penjualan Premium.