Menuju konten utama

Pertalite Mulai Geser Premium di Kalimantan Barat

PT Pertamina menyatakan permintaan BBM jenis Premium di Kalbar dalam 3 bulan terakhir turun hingga 3 persen sejak peluncuran BBM Pertalite.

Pertalite Mulai Geser Premium di Kalimantan Barat
Petugas SPBU mengisi bahan bakar minyak (BBM) Pertalite ke sepeda motor konsumen saat uji pemasaran Pertalite. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

tirto.id - PT Pertamina mengatakan permintaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium di Kalimantan Barat (Kalbar) mengalami penurunan. Hal tersebut terjadi sejak diluncurkannya BBM berjenis Pertalite. Hal tersebut disampaikan oleh Area Manager Communication and Relations Kalimantan Pertamina MOR VI Kalimantan, Dian Hapsari.

"Permintaan BBM jenis Premium di Kalbar dalam 3 bulan terakhir turun hingga 3 persen sejak peluncuran BBM Pertalite," kata Dian Hapsari di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (16/4/2016).

Ia menjelaskan, meningkatnya penggunaan BBM Pertalite ini akibat bertambahnya outlet Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang menjual Pertalite di Kalbar yang kurang lebih mencapai 32 outlet dari 16 SPBU pada bulan Oktober hingga November 2015 lalu.

Sedangkan untuk penggunaan BBM Pertamax Plus dalam kurun waktu 3 bulan tahun 2016, kata dia, secara grafik juga mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan 3 bulan di akhir tahun 2015. Begitu pula jika dibandingkan dengan tahun 2014, Pertamax Plus juga mengalami kenaikan yakni, sebesar 27 sampai dengan 30 persen.

Menurut data Pertamina MOR VI Kalimantan, pemakaian BBM jenis Premium pada Maret 2016 menurun sebanyak 43.306 kiloliter atau mengalami penurunan sebesar 3 persen dibandingkan pemakaian pada Januari sebesar 44.306 kiloliter dan Februari 43.306 kiloliter.

Sementara untuk pemakaian BBM jenis Pertalite pada Maret 2016 meningkat menjadi 1.276 kiloliter atau naik sebanyak 124 persen, dibandingkan dengan pemakaian periode bulan Januari sebanyak 816 kiloliter dan Februari sebanyak 816 kiloliter.

"Untuk BBM jenis Pertamax Plus, juga mengalami peningkatan, yakni sepanjang Januari sebanyak 664 kiloliter, Februari 816 kiloliter, dan Maret 2016 sebanyak 590 kiloliter atau dalam 3 bulan ini meningkat sebesar 27 persen," kata Dian.

Dalam kesempatan itu, Dian juga menambahkan, bahwa pihaknya akan meluncurkan program "Golden Stamp" yang akan berlangsung pada 22 atau 23 April 2016 sebagai bentuk penghargaan terhadap konsumen yang menggunakan bahan bakar minyak, gas, dan pelumas non-subsidi di Kalbar.

"Kami menyiapkan hadiah grand prize satu unit mobil Toyota Yaris, kendaraan roda dua merek Yamaha YZF R25, dan berbagai hadiah hiburan menarik lainnya bagi masyarakat yang beruntung," kata Dian.

Adapun untuk jenis BBM yang didaftarkan dalam program "Golden Stamp", kata Dian, adalah jenis BBM nonsubsidi, yakni Pertamax Plus, Pertalite, dan Pertamina Dex dengan minimal pembelian BBM senilai Rp20 ribu untuk roda dua dan Rp50 ribu untuk roda empat maka akan mendapat satu stamp di SPBU bertanda khusus.

Sedangkan untuk pembelian gas, program "Golden Stamp" hanya berlaku untuk minimal isi ulang satu tabung bright gas/gas 12 kilogram dan akan mendapatkan satu stamp, serta minimal pembelian satu tabung Bright Gas/gas 12 kilogram yang juga akan mendapatkan dua stamp di SPBU, agen, atau outlet gas bertanda khusus.

"Untuk pembelian minimal pelumas enduro satu botol akan mendapat satu stamp, dan untuk pembelian pelumas Fastron minimal satu botol akan mendapatkan dua stamp di SPBU bertanda khusus," kata Dian Hapsari.

Baca juga artikel terkait BBM

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Penulis: Alexander Haryanto