Indeks Pola Asuh Orang Tua

Benarkah dosa anak ditanggung orang tua dalam Islam? Simak penjelasan lengkap beserta dalil Al-Qur'an dan hadis mengenai tanggung jawab dosa dalam keluarga.

Di mata pengkritiknya, gentle parenting dianggap kurang efektif untuk mendisiplinkan anak dan justru menguras emosi orang tua. 

Pasangan bercerai yang sudah memiliki anak perlu menerapkan pola asuh yang tepat, salah satunya adalah co parenting. Simak penjelasannya di bawah ini.

Gentle parenting memaksakan figur ibu yang sempurna, seakan ibu tidak bisa mengalami kelelahan, kemarahan, dan harus selalu lembut pada anak.

Bersikap tidak konsisten dalam pengasuhan anak juga menjadi salah satu kesalahan yang sering terjadi.

Setidaknya, orang tua perlu bermain dengan anak selama 15 menit saja dalam sehari.

Pola asuh buruk berimbas pada cara anak memandang identitas dirinya terhadap keluarga ideal yang dapat berujung sikap benci kepada orang tua. 

Cara mengajari kedisiplinan pada anak dengan miliki aturan yang jelas dan konsisten yang dapat diikuti anak-anak Anda.

Mengenal The Awakening Parenting, pola asuh terhadap anak dengan membuatnya bahagia sehingga menjadikan anak lebih cerdas.

Helicopter parenting adalah sebutan populer untuk orangtua yang memperhatikan berbagai aspek kehidupan anak secara berlebihan.

Membawanya ke kantor yang tak "ramah" bisa jadi dianggap tak profesional. Adakah jalan tengahnya?

LIPI mengatakan, pola asuh dan komunikasi orang tua dituntut harus memahami kebutuhan anak sesuai dengan usia dan perkembangan zaman.

Menurut Lenny nantinya undang-undang tersebut tidak hanya mengatur bagaimana pola pengasuhan di dalam keluarga, melainkan juga di luar keluarga.

Kualitas dan kuantitas tidur orang tua akan terpengaruh hingga 6 tahun usai mereka punya anak.

Orang tua yang berusia 60 tahun dapat hidup hingga dua tahun lebih lama daripada rekan-rekan mereka yang tidak punya anak.

Pola asuh orang tua yang terlalu keras bisa membuat anak jadi agresif dan tidak punya sikap empati.

Pertengkaran orang tua yang terjadi berkali-kali, intens, dan tak kunjung selesai memengaruhi kesehatan mental anak.