Relawan Bina Jakarta se-Jakarta Timur, yang semula mendukung pasangan Agus-Sylviana, mendeklarasikan dukungan ke Ahok-Djarot. Deklarasi itu dihadiri pengurus DPC Demokrat Jakarta Timur.
Anies sempat salah sebut saat menyatakan bahwa reklamasi dibuat berdasarkan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 57 tahun 1995. Padahal yang dimaksud adalah Kepres Nomor 52 tahun 1995.
Pada segmen kelima Debat Cagub di acara Mata Najwa, calon gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Rasyid Baswedan saling adu argumen mengenai program rumah untuk masyarakat DKI Jakarta.
Anies Baswedan mengkritik kinerja APBD DKI Jakarta yang pernah hanya terealisasi 70 persen di masa pemerintahan Ahok. Tapi Ahok membantah keras kritik Anies itu.
Dua calon gubernur DKI Jakarta memiliki konsep yang berlawanan soal penyediaan perumahan di DKI Jakarta. Anies mengedepankan DP nol rupiah kepemilikan rumah, Ahok mengedepankan program "sewa" rusun.
Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berjanji akan mengintegrasikan transportasi bus dengan angkutan kota (angkot). Ahok juga sedang merangkol angkot KWK.
Klaim Ahok sesuai dengan data dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), yang menyatakan bahwa sekitar 75% warga Jakarta memang menyatakan cukup atau sangat puas dengan kinerja Ahok.
Anies dan Ahok mengaku sama-sama meneladani kepemimpinan Soeharto, penguasa rezim Orde Baru. Bedanya hanya soal cara keduanya mengambil pelajaran dari Soeharto.
Dua calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan Anies Baswedan saling klaim sebagai pelopor penggagas program jaminan sosial di DKI Jakarta.
Saat berdebat di program Mata Najwa di Metro TV pada Senin malam (27/3/2017), Ahok dan Anies saling sanggah mengenai konsep gaya kepemimpinan ideal. Ahok mau tegas ke korupsi, Anies sebut pemimpin harus rangkul semua warga.
Ahok mengklaim lebih dulu menggagas program untuk lansia sejak 2013. Tapi Anies mengatakan, itu membuktikan bahwa program Ahok dalam masalah lansia belum berjalan.
Sandiaga Uno mengklaim mendapatkan dukungan dari sebagian ader akar rumput PPP dan Partai Demokrat sekalipun kedua partai itu tidak resmi mendukung dia dan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2017.