Perry Warjiyo memperkirakan dalam Rencana Anggaran Tahunan BI (RATBI) anggaran bank sentral akan mengalami defisit sebesar Rp19,99 triliun tahun depan.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo melihat stabilitas sistem keuangan Indonesia berada dalam kondisi yang terjaga di tengah perlambatan ekonomi dunia.
BI mencatat nilai tukar Rupiah sampai dengan 21 September 2022 terdepresiasi 4,97 persen secara year to date (ytd) dibandingkan dengan level akhir 2021.
Perry Warjiyo memperkirakan, inflasi inti sampai akhir tahun bakal berada di atas 4 %. Asumsi ini mempertimbangkan kondisi kenaikan harga BBM non subsidi.
Perry Warjiyo menegaskan, kebijakan moneter suatu negara khususnya Indonesia didasari pada pertumbuhan inflasi inti dan keseimbangan pertumbuhan ekonomi.
Nilai transaksi BI-Fast mencapai Rp399 triliun pada kuartal II-2022. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan kuartal I-2022 yang tercatat Rp139 triliun.