Investigasi awal Facebook disebutkan bukan sebanyak 87 juta akun yang disalahgunakan datanya oleh Cambridge Analytica, melainkan 30 juta akun dan hanya di AS.
"Adanya perubahan tersebut merupakan wujud penyesuaian dengan perkembangan pembahasan terkait perlindungan data pribadi di Indonesia maupun global," kata Ketua PANDI Andi Budimansyah.
Puluhan juta data pribadi dari pengguna Facebook terindikasi kuat dicuri oleh Cambridge Analytica dan digunakan sebagai alat pemenangan pemilu. Salah satunya di pilpres Amerika pada 2016.