Indeks Penulis Novel

Ini dia tools AI untuk menulis novel yang bisa dijadikan alat bantu penulis saat mengalami kebuntuan saat menulis novel. Simak list AI itu & apakah gratis?

Kisah kekerasan yang ditulisnya digunakan untuk mengeksplorasi tema-tema seperti sifat kejahatan, kerapuhan hidup, dan pentingnya menebus kesalahan.

Eiji Yoshikawa merevisi beragam teks sejarah seputar sosok Miyamoto Musashi, lalu menceritakannya kembali untuk pembaca modern.

Nama Hilman Hariwijaya mulai dikenal sejak menciptakan karakter Lupus melalui cerpen di Majalah Hai pada tahun 1986.

Karya terkenal Garfield adalah “Death Wish” (1972).

“Terima kasih kepada Prince Claus Fund yang telah memilih saya sebagai salah satu penerima Prince Claus Awards 2018,” tulis Eka Kurniawan.

Gerak pujangga.
Mempersatukan bangsa
lewat bahasa.

Perubahan sikap politik Pramoedya Ananta Toer dilatari kondisi keuangan yang morat-marit.

Pameran Namaku Pram menampilkan karya-karya yang belum pernah dipublikasikan.

Tutur cerita.
Berkelindan antara
gaib dan nyata.

Uap maskulin.
Melaju Aston Martin 
membelah cermin.

Kisah menguncup.
Seribu kunang-kunang
nyalakan hidup.

Marquez adalah penulis Amerika Latin paling terkenal atas kiprahnya mengenalkan realisme magis di ranah kesusastraan

Dua karya Virginia Wolf dipilih Majalah TIME sebagai satu dari 100 novel berbahasa Inggris terbaik.

Buku-buku Virginia Woolf adalah suatu keharusan bagi mereka yang ingin menjelajahi sastra abad ke-20.

Virginia Woolf terkenal sebagai salah satu tokoh sastra modern abad ke-20 dan pelopor penggunaan teknik penulisan “stream of consciousness” sebagai narasi dalam novel-novelnya.

Novel Harry Potter diterbitkan pertama pada 1997 dengan jumlah 500 eksemplar.

Novelis Lampung Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie sukses menjadi satu-satunya pemenang dalam sayembara DKJ 2016. Tahun ini juri meniadakan pemenang kedua dan ketiga karena perbedaan kualitas yang cukup tajam.

Penulis kerap dianggap punya gaya hidup seenaknya dan doyan mabuk-mabukan. Tapi jikapun mereka suka mabuk-mabukan, kebanyakan mereka tak mabuk saat sedang berkarya.

Haruki Murakami tidak akan pernah mengecewakan jiwa-jiwa kelas menengah yang haus di seluruh penjuru dunia. Buktinya, buku-bukunya laris bak kacang rebus sampai ke pelosok-pelosok Afrika.