Hetifah menjelaskan, apabila ada dua kandidat laki-laki dan perempuan sama-sama maju, maka pemilih akan menjatuhkan pilihannya kepada politikus laki-laki. Padahal, keduanya memiliki kualitas yang sama.
Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengatakan partainya tidak menginginkan calon tunggal, sehingga ada kemungkinan tidak bergabung dengan koalisi pendukung Presiden Jokowi.
"Kami lihat PKS, Gerindra, PAN kalau bergabung [dengan koalisi pengusung Jokowi], nanti Pak Jokowi lawan kotak kosong. Kami melihat itu tidak sehat bagi demokrasi kita," kata Sohibul Iman.