Indeks Lekra
Horison, Lahirnya Juru Bicara Budaya (Orde) Baru
Salah satu pembiayaan Horison disokong oleh Congress for Cultural Freedom (CCF) yang menerima duit dari CIA, sebagai bagian dari perang melawan komunisme.
Sugiarti Siswadi, Sastrawan Tanpa Biografi
Sugiarti Siswadi, sastrawan Lekra dengan nama pena Damaira. Kumpulan cerpennya berjudul Sorga di Bumi (1960) dinyatakan sebagai bacaan terlarang.
Siti Rukiah, Sastrawan dan Aktivis yang Sebaiknya Kamu Kenal
Selain dikenal sebagai penulis produktif sekaligus kritis, Siti Rukiah dikenal pula sebagai aktivis Lembaga Kebudayaan Rakyat.
Tahun-Tahun Penahanan Mia Bustam, Aktivis Lekra Penyintas 1965
Kisah aktivis Lekra yang menjadi penyintas penahanan panjang yang dilakukan Orde Baru pasca G30S.
Asrul Sani, Pengarang Serba Bisa yang Melahirkan Jenderal Nagabonar
Asrul Sani mumpuni sebagai pengarang, penulis skenario, sutradara film, sutradara teater, penerjemah, dan esais.
Agam Wispi, Penyair Lekra yang Lima Tahun Tersekap di Nanking
Setelah dirundung Revolusi Kebudayaan, Agam Wispi--penyair Lekra paling menonjol--pergi ke Moskow dan kemudian kelayapan di Jerman dan Belanda.
Wiratmo Soekito, Si Kutu Buku Konseptor Manifes Kebudayaan 1963
Wiratmo Soekito dikenal sebagai konseptor Manifes Kebudayaan 1963. Mendekat pada militer kala kelompoknya dirundung Lekra.
Dari Blora ke Jakarta: Pertaruhan Hidup Pramoedya Ananta Toer
"Sudah saya menulis apa yang ingin saya tulis. Sudah saya punya apa yang ingin saya punya,” ujar Pram dua bulan sebelum meninggal.
Kisah Sudharnoto: Seniman Lekra, Penggubah Lagu Garuda Pancasila
Sudharnoto adalah pencipta lagu "Garuda Pancasila" yang terus dikumandangkan hingga kini. Namun si pencipta lagu ini namanya tenggelam.
Joebaar Ajoeb: "Penindasan Ini akan Berjangka Panjang"
Kisah Sekjen Lekra terakhir yang ditahan di penjara Salemba dan setelah bebas kerap dikunjungi anak-anak muda.
HAMKA dalam Gelombang Sastra dan Politik
Situasi politik Indonesia tahun 1960-an membuat polarisasi tajam di masyarakat. Di lapangan Sastra, terjadi kegaduhan karena Hamka didakwa plagiat.
Surat Kepercayaan Gelanggang: Suara dan Elan Seniman Kosmopolitan
"Surat Kepercayaan Gelanggang" adalah rumusan posisi warisan budaya saat Indonesia menjalani dekolonisasi.
Amarzan Loebis Tak Mau Mengutuk Rezim yang Memersekusi Dirinya
Amarzan Loebis atau Amarzan Ismail Hamid adalah salah satu seniman Lekra yang cemerlang. Ia sempat bekerja di Tempo dan Matra, namun mesti angkat kaki karena tekanan penguasa.
Bakri Siregar dan Sastra dalam Gelombang Politik Lekra
Ia sempat menyusun buku Sejarah Sastra Indonesia Modern yang kental dengan jargon "revolusioner".
A.S. Dharta dalam Kecamuk Revolusi, Asmara, dan Kemesuman Borjuis
A.S. Dharta adalah sastrawan romantis yang memilih jalur kiri. Pramoedya Ananta Toer menganggap Dharta sebagai guru politiknya.
Satyagraha Hoerip Mengganyang Lekra lewat Sastra Manikebu
Master cerita.
Menggores pena dalam
prahara sastra.
Menggores pena dalam
prahara sastra.
Putu Oka Sukanta, Menemukan Akupuntur di Penjara Orba
Putu Oka Sukanta adalah bekas seniman yang dekat dengan Lekra. Kini, ia menggantungkan hidup lewat akupuntur, keahlian yang didapatinya di penjara Orba.
Debu Pengotor: Puisi dan Politik Taufiq Ismail
Penerbitan buku puisi Taufiq Ismail ke bahasa Belanda didanai perusahaan dan lembaga yang berkaitan dengan parpol tertentu.
Pramoedya Ananta Toer di Antara Sastra dan Politik
Perubahan sikap politik Pramoedya Ananta Toer dilatari kondisi keuangan yang morat-marit.
Cerpen yang Memicu Perdebatan Lama tentang Trotskyisme
Menurut Tatiana Lukman, Martin Aleida tidak jujur soal Revolusi Kebudayaan di Tiongkok dalam cerpen "Melarung Bro di Nantalu"