Indeks Kerusuhan Mei 98

Daya juang Saparinah dilambangkan sebagai sosok Burung Hong dalam Batik Saparinah.

Ada embel-embel kematian dan ucapan mengerikan, sumpah pocong kerap menjadi solusi dalam mengatasi konflik di beberapa kalangan masyarakat.

Wiranto heran melihat Kivlan tiba-tiba menuduhnya. Sebab, menurut Wiranto, Kivlan sering meminta meminta uang kepadanya.

Ringkih kuasa.
Minta petunjuk pada
para ulama.

Sebelum Mei 1998, beberapa kali protes jalanan berujung kematian di Makassar. Pernah ada kerusuhan berbalut rasial pada 1997.

ABRI secara resmi meminta maaf atas kerusuhan yang terjadi selama 13-15 Mei 1998.

Ratusan orang tewas terpanggang di hari puncak kerusuhan Jakarta. Sementara itu, para tokoh oposisi mulai merapatkan barisan.

Hingga satu hari setelah kerusuhan melanda, Jakarta dan beberapa kota lain diselimuti kekhawatiran dan kepanikan.

Inilah dimulainya hari-hari paling kelam menjelang Soeharto lengser. Kerusuhan, pembakaran, penjarahan, dan persekusi terhadap etnis Cina merebak di mana-mana.

Setan tertawa.
Membakar amarah di
jantung negara.

"Tidak mungkin memulihkan luka yang tidak mau kita akui."

Menkeu Inggris desak Soeharto segera melakukan reformasi. Di dalam negeri, kerusuhan mulai memakan korban etnis minoritas.

Bunda Tety meninggal karena penyakit kanker yang sudah lama dideritanya. Ia dimakamkan di TPU Tanah Kusir pada Senin (26/2/2018), pukul 10.00 WIB.

Tionghoa-Indonesia yang mencari suaka di AS saat Tragedi 1998 menghadapi tantangan baru: Presiden Trump.

Jokowi memanfaatkan isu hak asasi manusia untuk memenangi pemilihan presiden. Ia masih harus memenuhi janjinya.

Bagaimana rekaman media mengenai peristiwa politik sepanjang tahun 1998?

Pameran foto, mural, dan poster peringati Tragedi Mei 98, Jakarta (8/5).

Kisah orang-orang biasa di tengah hari-hari bulan Mei paling mencekam dalam hidupnya, dalam lautan pembakaran dan penjarahan, 19 tahun silam.

Situasi darurat dimunculkan lewat aksi perusakan, pembunuhan, dan penjarahan. Sentra perputaran uang di wilayah Glodok seketika lumpuh. Kini masih banyak gedung sisa kerusuhan dan pagar-pagar tinggi di mulut gang.

Para perwira TNI maupun Polri tetap melenggang bebas dari peristiwa Mei 1998 di Jakarta.