Indeks Kasus Penembakan Agustinus

Polri diminta melakukan pembenahan
sebelum kehilangan
kepercayaan masyarakat.

KontraS menegaskan terjadi proses ketidaktelitian dan ketidaktertiban yang dilakukan oleh Polres Sumba Barat, sehingga terjadi kesalahan prosedur penangkapan.

YLBHI menilai bahwa kasus-kasus salah tangkap selama ini menunjukkan adanya masalah serius dalam sistem peradilan pidana.

"Ini dikarenakan Agustinus telah mengalami luka berat atau cacat, di bagian kaki kanannya, sehingga tidak bisa melakukan pekerjaan," kata Anggara.

5 anggota polisi yang diduga aniaya Agustinus sudah jalani sidang disiplin dan etik. Hasilnya, mereka dikenai sanksi teguran tertulis.

"Propam itu. Harus diusut dan dibuka secara transparan," kata Azis

"Atasan harus dievaluasi, kalau perlu dicopot. Atasannya patut dipertanyakan," tutup Isnur.

"Negara wajib memberikan ganti rugi dan lakukan upaya pemulihan yang layak"

Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, kasus penembakan Agustinus masih dalam taraf penanganan Polda atau Polres setempat.

Petrus menuding Polres Sumba Barat tidak bertanggung jawab terkait penembakan Agustinus Anamesa.

YLBHI mendesak pihak Polres Sumba Barat agar konsisten menegakkan hukum bagi anggotanya yang melakukan tindakan pidana.

Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri harus melakukan pendampingan dan memastikan bahwa Agustinus mendapat ganti rugi yang sesuai.

Agustinus Anamesa ditangkap sembilan orang polisi saat tengah menyaksikan pameran di Waibapuk, Sumba Barat.

"Perlu ada evaluasi, khususnya aspek kepemimpinan. Karena itu yang terpenting," kata Adrianus.