Ketua Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) Aziz Pane mengklaim produksi karet dari 1 hektare kebun bisa menghasilkan 1.000 liter minyak yang bisa diolah menjadi bahan bakar nabati.
BPBD DKI Jakarta merilis sejumlah titik yang memasuki Siaga 1, yakni kawasan Karet dengan ketinggian air 700 cm dan Angke Hulu dengan ketinggian air 340 cm.
Industri ban vulkanisir menjadi penyerap karet terbesar kedua setelah industri ban baru. Industri ban vulkanisir menyerap sekitar 90.000 ton karet per tahun, sedangkan ban baru sekitar 120.000 ton
Kemenko Perekonomian mengandeng Menteri PUPR untuk memaksimalkan serapan karet dalam negeri untuk campuran aspal. Kemudian juga pengembangan industri berbasis karet.
Meningkatnya permintaan karet di pasar dunia turut mendongkrak harga karet di tingkat petani Riau yang kini mencapai Rp7.000 per kilogram untuk karet mentah basah, naik dari sebelumnya Rp6.000 per kilogram.