Indeks Indonesia Air Show

Berlomba di Ajang Pameran Udara
Ekonomi
Rabu, 22 Jun 2016

Berlomba di Ajang Pameran Udara

Setiap tahun ada ratusan perhelatan pameran kedirgantaraan di seluruh dunia, baik untuk sipil maupun militer atau kombinasi keduanya, hingga kepentingan perdagangan. Para penyelenggara berupaya menarik para pelaku industri penerbangan dunia untuk meramaikan acara mereka. Saling klaim menjadi jurus mereka. Pameran udara hampir seumur sejak pertama kali pesawat udara dibuat oleh manusia. Pameran udara juga jadi ladang bisnis bagi negara yang jeli memanfaatkannya.
Jejak Kemajuan Dirgantara di Langit Indonesia
Ekonomi
Rabu, 22 Jun 2016

Jejak Kemajuan Dirgantara di Langit Indonesia

Indonesia Air Show (IAS) 1986 diadakan untuk merayakan pesawat CN 235, hasil rancangan bersama Indonesia-Spanyol. IAS 1986 merupakan pameran udara skala internasional yang pertama digelar Indonesia. Pada waktu itu tak semua negara mampu menggelar pameran skala besar seperti Indonesia. Berselang 10 tahun, pesawat N250 lahir, IAS kembali digelar untuk merayakannya. Namun, sudah 20 tahun Indonesia absen unjuk gigi di pameran angkasa.
Indepth
Selasa, 21 Jun 2016

"Saya Sangsi Indonesia Air Show Berhasil"

Pengalaman menggelar dua airshow skala internasional menjadi modal Indonesia untuk kembali melaksanakan acara serupa beberapa tahun ke depan. Namun, untuk mewujudkan acara sebesar Indonesia Air Show seperti 20 tahun lalu, butuh komitmen dan kemauan yang kuat. Bukan itu saja, infrastruktur tempat airshow juga jadi kendala Indonesia. Sehingga wajar saja rencana ini ditanggapi pesimistis oleh pelaku dirgantara.
20 Tahun Menanti Pameran Kedirgantaraan
Ekonomi
Selasa, 21 Jun 2016

20 Tahun Menanti Pameran Kedirgantaraan

Tepat 20 tahun lalu, angkasa Indonesia membawa decak kagum orang. Pesawat-pesawat terbaru dan canggih dipamerkan di Indonesia Air Show (IAS) pada 22-30 Juni 1996. IAS merupakan pameran kedua kedirgantaraan berkelas internasional dan terakhir yang dihelat Indonesia. Semangat baru muncul untuk menghadirkan pameran serupa, tentu saja dengan lebih besar dan hebat. Mampukah pemerintah mewujudkannya di tengah maraknya pameran serupa?