Defisit Transaksi Berjalan (CAD) pada kuartal IV 2018 diprediksi kembali melebar. Kondisi ini dinilai menunjukkan struktur ekonomi Indonesia masih rapuh.
Kemenko Perekonomian menyebutkan impor kakao perlu dikurangi, karena produksi kakao Indonesia memiliki potensi yang mampu memenuhi kebutuhan domestik. Namun, saat ini belum dapat dilakukan akibat masih adanya persoalan di sektor hulu.
Kemendag beralasan impor gula terus meningkat volumenya karena kapasitas produksi nasional terus stagnan, yakni hanya sepertiga dari kebutuhan konsumsi.
Ketua Asosiasi Hortikultura Nasional Anton Muslim Arbi menilai impor jagung saat mendekati musim panen menunjukkan pemerintah tidak serius urus pangan.
Sri Mulyani menyatakan defisit neraca perdagangan pada November 2018, yang terburuk dalam lima tahun terakhir, terjadi karena tekanan eksternal, salah satunya pelambatan pertumbuhan Cina.
Salah satu pemicu defisit neraca perdagangan Indonesia pada November 2018 ialah impor nonmigas dari golongan minuman. Impor wine termasuk dalam golongan itu.