Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan persebaran berita yang tidak jelas atau “hoax” membuat masyarakat bingung.
Presiden Joko Widodo akan menindak tegas media-media daring yang memproduksi berita hoax. Ia juga akan mengajak masyarakat beradab dalam bermedia sosial.
Kombes Pol Awi Setiyono selaku Kabag Mitra Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri mengatakan bahwa pihaknya sedang memburu pengunggah pertama berita palsu alias "hoax" tentang banjir 10 juta pekerja asal Cina ke Indonesia.
Hoax telah mencederai proses demokrasi. Itu terjadi saat pemilihan presiden di AS beberapa waktu lalu. Jerman tak mau mengulangi hal ini, dan akhirnya akan membuat sejumlah langkah tegas untuk membendung beredarnya hoax di media sosial.
Orang lebih percaya berita bohong dibanding informasi dari media arus utama. Penyebabnya bukan karena latar belakang pendidikan. Mereka memanfaatkan sentimen untuk menebar kebencian.
Pemilik postmetro mengakui bahwa situswebnya memang mengambil artikel dari media lain, diolah sedemikian rupa dengan gaya yang provokatif untuk menarik pembaca. Dalam sebulan, mereka bisa meraup Rp25 juta hingga Rp30 juta.
Saban hari informasi dan situs berita palsu (hoax) bermunculan. Sebarannya semakin masif melalui media sosial. Jadi tambang uang puluhan hingga ratusan juta.
Sebuah berita di AJ+ menceritakan tentang seorang remaja di Makedonia yang memperoleh pemasukan ribuan dolar dari berita palsu alias hoax. Memproduksi kebohongan ternyata profesi yang menjanjikan.
Hoax atau berita palsu terkait Pilkada DKI Jakarta lalu-lalang di media sosial. Bahkan Presiden Jokowi yang dikenal dekat dengan Ahok terkena getah. Saling serang di media sosial berpotensi lolos dari pemantauan KPUD dan Bawaslu DKI Jakarta.
Kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta justru terasa ramai dan greget di media sosial. Masing-masing tim pemenangan tiga bakal calon mempersiapkan tim khusus untuk melakukan kampanye di dunia maya. Negative campaign dan black campaign berseliweran.