Indeks Emansipasi Wanita

Arti kesetaraan gender dan apa bedanya dengan emansipasi perempuan serta contoh-contohnya.

Budaya ikut suami kian lekat dalam definisi peran ibu semasa Orde Baru. Kendati demikian, citra-citra ibu alternatif terus tumbuh dan menjalar.

Banyak kata, ucapan, atau quote yang pernah disampaikan RA Kartini terkait kesetaraan dan emansipasi wanita untuk Hari Kartini 2022.

Bagaimana cara Kartini memperjuangkan emansipasi perempuan dan kemajuan bangsa? Berikut penjelasan selengkapnya.

Penetapan sejarah Hari Ibu bermula dari pelaksanaan Kongres Perempuan Indonesia I tanggal 22-25 Desember 1928.

Maria Walanda Maramis hidup sezaman dengan Kartini, namun kiprahnya lebih panjang dan masif.

Raja Salman belum berani menghapus konsep perwalian laki-laki guna menghindari kekerasan terhadap perempuan

Film Kim Ji-young, Born 1982 mengkisahkan tentang diskriminasi terhadap perempuan pekerja di Korea Selatan.

Masa pingitan tak membuat Kartini putus asa, ia justru banyak melahirkan gagasan tentang pendidikan perempuan.

Pada dasarnya kakeibo adalah tentang pembukuan pendapatan dan pengeluaran keuangan.

Sejarah lahirnya Aisyiyah sebagai bagian dari Muhammadiyah tidak terlepas dari peran sentral Nyai Ahmad Dahlan, sang pejuang emansipasi perempuan.

Pada 1 Juni 1908, Tirto Adhi Soerjo menerbitkan Poetri Hindia. Kaum perempuan menjadi jurnalisnya.

PIKAT (Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya) didirikan oleh Maria Walanda Maramis pada 1917 untuk memperjuangkan emansipasi perempuan.

Maria Walanda Maramis adalah pejuang emansipasi wanita dan pahlawan nasional dari Minahasa, Sulawesi Utara.

Bagaimana kiprah Maria Walanda Maramis hingga dianugerahi gelar Pahlawan Nasional dan dijadikan Google doodle hari ini?

Bocah berponi.
Ransel, peta, dan jejak
rubah pencuri.

Peluang perempuan untuk mengisi posisi capres atau cawapres dinilai masih kecil. Sri Mulyani dan Susi Pudjiastuti sempat digadang-gadang bakal mendampingi Jokowi. Realitas politik berkata lain.

Bagi Siti Baroroh Baried, emansipasi perempuan harus tetap berada di jalur yang benar, tidak melampaui kodrat.

Membaca kisah hidup dan daya tarungnya, mestinya Ruth Bader Ginsburg terlahir dengan nama Ruth Badass Ginsburg.

Tertarik bule, dikibuli bule, balik ke cowok lokal—kira-kira demikian pesan film Kenapa Harus Bule?.