Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai tudingan elite Golkar ke PSI terkait penurunan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf tidak terkait persaingan antarpartai di Pemilu 2019.
PSI optimistis langkah partai ini tak akan memecahkan koalisi yang ada, karena PSI partai baru, justru mampu menaikkan elektabilitas Capres 01 Jokowi-Ma'ruf.
Populi Center menyarankan kepada kubu Jokowi dan Prabowo untuk mempertahankan para pemilih loyal mereka. Selain itu masih ada 15 persen suara dari undecided votersyang bisa diperebutkan.
Wakil Direktur Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Achmad Baidowi membantah ucapan Relawan TKN Maman Immanulhaq yang menyebutkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf rendah di Jawa Barat karena Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum.
Kubu Jokowi mengklaim berhasil menaikkan elektabilitas di Jawa Barat. Survei Roy Morgan di provinsi itu menunjukkan, Jokowi kalah 14 persen dari Prabowo.
Survei elektabilitas CRC menunjukkan tak ada perubahan signifikan pada dua paslon Pilpres 2019. Hal ini menunjukkan kampanye yang digelar belum berdampak pada pemilih.
Survei Survei Celebes Research Center (CRC) periode Januari 2019 menyebut ada 13 persen respon berupah pilihan, karena program kerja paslon capres-cawapres.
Penurunan elektabilitas pemilih muslim Jokowi-Ma'ruf diperkirakan dampak peran Ma'ruf yang minim dan faktor usia, selain adanya kelompok 212 yang condong Prabowo-Sandi.