tirto.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyatakan hasil survei yang selalu mengunggulkan paslon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dinilai wajar.
Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto menegaskan, tidak banyak indikator yang bisa mengubah hasil survei tersebut.
Dari tiga lembaga survei, keunggulan Jokowi-Ma'ruf terhadap Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hampir selalu di atas 20 persen. Menurut Hasto, faktor debat pilpres berpotensi mengubah keadaan hasil survei.
"Yang nanti mengubah adalah debat. Swing voter dan undecided voter itu tapi dalam debat mengarah ke Jokowi," tegas Hasto di kawasan Menteng, Jakarta, Selasa (5/3/2019).
Namun Hasto tak mau terlena dengan keadaan itu. Dia menegaskan, target TKN sendiri harus meraih keunggulan hngga 70 persen. Oleh karena itu, TKN menyatakan akan berusaha lebih keras lagi.
"Kami optimis bisa di atas 70 persen. Optimisme inilah yang membuat rakyat bisa bergerak," tegasnya lagi.
"Seluruh kekuatan tokoh, partai politik, dan relawan bergerak bersama-sama," imbuh dia.
Survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang dirilis pada 5 Maret 2019 menunjukkan survei elektabilitas Jokowi-Amin mengungguli Prabowo-Sandi dalam tataran pemilih muslim.
Survei itu terdapat dalam hasil riset berjudul "Pergeseran Sentimen Agama Setelah Enam Bulan Kampanye."
"Jokowi-Amin masih unggul dengan selisih dua digit. Bahkan keunggulannya meningkat. Jokowi-Amin unggul di pemilih Muslim dan unggul dengan selisih lebih mencolok lagi di pemilih minoritas," tertulis dalam hasil survei LSI Denny JA, dirilis Selasa (5/3/2019).
Survei LSI Denny JA periode 18-25 Februari 2019, menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 58,7 persen, Prabowo-Sandiaga sebanyak 30,9 persen, suara tidak sah sebanyak 0,5 persen, pemilih yang menyatakan rahasia sebanyak 9,9 persen.
"Jokowi-Maruf tetap menang, dengan selisih sekitar 20 persen. Jika pemilu Presiden dilaksanakan pada hari ini, maka Jokowi-Amin yang akan menjadi pasangan presiden dan wakil presiden 2019-2024," kata periset LSI Denny JA, Ardian Sopa.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Zakki Amali
