Indeks Defisit Transaksi Berjalan

Jokowi sebut jumlah penduduk yang besar dan diikuti dengan peningkatan daya beli menjadi pasar yang menjanjikan bagi pengusaha.

Faktor penentu surplus neraca transaksi berjalan ini disumbang oleh surplus neraca perdagangan Indonesia selama 5 bulan berturut-turut hingga September.

Bank Indonesia mencatat defisit transaksi berjalan RI per kuartal II (Q2) 2020 mencapai 2,9 miliar dolar AS atau 1,2 persen dari PDB.

Gubernur BI optimistis dengan kinerja perekonomian selama tahun 2020 nanti.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan nilai tukar rupiah bisa menguat di bawah Rp10.000 per dolar AS dalam 2 tahun mendatang seiring dengan langkah pemerintah mengendalikan defisit transaksi berjalan.

Jokowi menyiapkan agenda besar agar Indonesia bisa memperoleh subtitusi impor dan tetap bisa menggenjot ekspor untuk atasi defisit transaksi berjalan.

Chatib Basri menyarankan pemerintah berfokus meningkatkan investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) agar pelebaran CAD tidak selalu menjadi masalah. 

Chatib menjelaskan pertumbuhan ekonomi dapat didorong salah satunya dengan investasi.

Indef memprediksi asumsi kurs rupiah di RAPBN 2020 akan meleset. Nilai tukar rupiah pada 2020 diperkirakan bisa mencapai Rp14.700 per dolar AS. 

Luhut menyatakan pemerintah berencana membatasi ekspor bijih nikel agar industri yang membuat komoditas ini memiliki nilai tambah bisa berkembang. 

Bank Indonesia mencatat defisit neraca transaksi berjalan kuartal ke-II menyentuh angka 3 persen dari PDB, Pemerintah diminta membenahi neraca perdagangan.

KEIN menilai terus meningkatnya impor barang dan jasa di sektor teknologi mengkhawatirkan.  

Direktur Eksekutif CORE Mohammad Faisal menilai pemerintah perlu segera membenahi investasi yang dimiliki, sebab kinerja ekspor sangat bergantung pada investasi yang ada.

Bank Indonesia (BI) merevisi proyeksi Defisit Transaksi Berjalan (CAD) pada 2019 menjadi 2,5-3 persen dari PDB. 

Darmin Nasution menyatakan pemerintah akan menyetop impor solar dan avtur mulai Mei 2019 untuk memperbaiki neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan. 

Bank Indonesia (BI) mencatat laju inflasi pada pekan ketiga April 2019 mencapai 0,31 persen secara bulanan. BI optimistis laju inflasi pada tahun ini tetap terjaga di bawah 3,5 persen.

Darmin Nasution menyatakan kinerja neraca dagang Indonesia mulai membaik. Dia optimistis hal ini akan berpengaruh positif terhadap penurunan defisit transaksi berjalan. 

Isu ekonomi dalam debat Pilpres 2019 selama hanya dibahas secara parsial, bahkan hanya isu kecil seperti harga cabai bukan masalah inti.

BI memprediksi arus modal asing yang masuk pada tahun ini mencapai sekitar 20-26 miliar dolar AS.

Bank Indonesia membuka peluang penurunan suku bungan acuan jika defisit transaksi berjalan pada tahun ini bisa ditekan hingga mendekati level 2,5 persen dari PDB.