Ismail Fahmi, pendiri Drone Emprit, perangkat analisis media sosial, mengatakan bahwa pada situasi saat ini “hoaks sangat mungkin menyebar, mendompleng peristiwa yang tengah memanas.”
Korban tewas aksi 22 Mei, Farhan Syafero (30), disinyalir akan mengamankan rumah Rizieq Shihab bukan ke Bawaslu, namun meninggal dunia saat terjadi kericuhan di sekitar kantor Bawaslu.
Kepolisian RI menyebut aksi kerusuhan di depan Bawaslu dan Jalan KS Tubun diduga aksi terencana. Rangkaian temuan bukti di kepolisian menandakan kalau aksi tersebut sudah terorganisir.
Imparsial menyatakan, aparat kepolisian harus mengedepankan aspek yang lunak terlebih dahulu seperti gas air mata dan peluru karet saat aksi 22 Mei 2019 dan memantau situasi terkini Jakarta .