tirto.id - Kapolres Kota Bandung, Kombes Hendro Pandowo mengaku putra keduanya menjadi korban dari aksi pembegalan di jalan Pertanian 3, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Minggu (11/3/2018) dini hari. Hendro mengatakan peristiwa itu terjadi setelah anaknya pulang kuliah.
“Ya, memang saya dengar anak saya menjadi korban saat sedang di jalan Pertanian,” kata Hendro kepada Tirto saat dihubungi Senin (12/3/2018).
Hendro mengatakan, peristiwa itu bermula saat anaknya, Raynaldi diboncengi oleh temannya menggunakan motor. Kemudian, ada segerombolan orang dengan sepeda motor menyabet Raynaldi dengan celurit. Raynaldi langsung berlari ke arah pasar. Namun, tidak ada barang yang diambil oleh pelaku.
“Saat ini sedang dalam perawatan. Kejadian di Jakarta, saya belum tahu dengan pasti bagaimana kelanjutannya,” tegasnya lagi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menyatakan, korban bernama Raynaldi memang terkena sabetan celurit di pinggangnya. Akibat luka itu, Raynaldi harus dijahit 10 sampai 15 jahitan. Dari keterangan teman Raynaldi yang membonceng, mereka dihadang oleh 5 orang yang menggunakan 2 motor. Salah satu motor ada yang ditumpangi 3 orang.
Argo menerangkan, di jalan Pertanian, Raynaldi dan temannya dihadang namun masih bisa lolos. Di pertigaan berikutnya, korban dipepet dan menerima sabetan celurit. Pelaku kemudian pergi ke arah berlawanan dengan Raynaldi.
“Pelaku tidak berhasil mengambil barang korban. Korban sudah kembali ke kediamannya di kompleks Polri, Pejaten Barat, Jakarta Selatan,” tegas Argo saat dihubungi.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto