tirto.id - PSG akhirnya menjuarai Liga Prancis musim 2018-2019. Kepastian itu didapat sesaat setelah Lille sebagai pesaing terdekat gagal mengalahkan Toulouse, Minggu (21/4/2019). Gelar ini pun menjadi yang ke-6 bagi PSG dalam tujuh tahun terakhir atau total menjadi yang ke-8 dalam sejarah klub.
PSG saat ini mengantongi 85 poin sementara pesaing terdekat mengoleksi 65 poin, dengan 5 laga tersisa. Dengan selisih 20 poin tidak mungkin bagi Lille mengejar PSG.
PSG seharusnya bisa memastikan titel juara musim ini lebih cepat. Hanya saja, mereka membuang kesempatan emas dari sejak tiga pertandingan sebelumnya. Pertama ketika diharuskan menang atas Strasbourg di pekan 31, PSG malah hanya bisa bermain imbang 2-2. Hasil itu pun membuat Lille secara matematis masih bisa mengejar.
Kedua ketika mereka dihajar habis-habisan oleh Lille di saat hanya perlu hasil imbang saja. Kemudian pada tengah pekan kemarin, PSG yang wajib menang dari Nantes untuk mengunci gelar malah kembali menelan kekalahan. Dalam laga tersebut, skor akhir adalah 3-2 untuk kemenangan tuan rumah Nantes.
Menjadi ironis karena kepastian PSG mendapatkan gelar juara malah terjadi ketika mereka sedang tidak bertanding. PSG dijadwalkan bermain melawan AS Monaco pada Senin (22/4/2019) pukul 02.00 WIB. Namun karena Lille yang bermain beberapa jam lebih awal gagal menang, maka selisih poin di antara keduanya menjadi 16 poin dengan sisa lima pertandingan.
Ini merupakan gelar juara Ligue 1 keenam bagi PSG dalam tujuh tahun terakhir. Hal ini menandakan betapa berkuasanya mereka di ranah domestik, terutama sejak masuknya investor asal Qatar.
Dominasi PSG dimulai ketika mereka menjadi juara pada 2012-2013. Saat itu Les Parisiens mampu mengungguli Marseille dengan selisih 12 poin. Di musim berikutnya persaingan lebih ketat dengan giliran Monaco yang memberi perlawanan. Hanya saja, saat itu Monaco harus terpaut sembilan poin dari PSG yang memastikan gelar Ligue 1 keempatnya.
Lyon menjadi penantang serius PSG dalam dua musim berikutnya. Selisih delapan angka menjadi akhir perseteruan mereka di musim 2014-2015. Namun semusim berikutnya, persaingan sudah mulai tidak sehat. Pasalnya PSG yang menjadi juara unggul sampai 31 poin dari Lyon dan Monaco yang sama-sama mengoleksi 65 angka.
Kemudian Monaco sukses menghentikan laju impresif PSG di musim 2016-2017. Saat itu Monaco yang masih diperkuat Kylian Mbappe menjadi juara dengan keunggulan delapan poin dari PSG di klasemen akhir. Hanya saja setelah itu, PSG kembali mengamuk dan mengambil alih lagi dominasi persaingan di liga.
Meski sangat dominan dalam tujuh tahun terakhir, namun PSG belum menjadi kolektor gelar terbanyak. Tambahan gelar hari ini membuat klub yang berdiri pada 1970 itu baru memiliki delapan trofi. Sementara pengoleksi gelar terbanyak masih Olympique Marseille dan Saint Etienne dengan masing-masing 10 trofi juara.
Editor: Agung DH