tirto.id - Episode 27-28 drama Korea Rookie Historian Goo Hae Ryung akan tayang di MBC Kamis (29/8/2019) pukul 18.55 WIB. Dalam episode yang tayang kemarin diceritakan, Pangeran Lee Rim dan Goo Hae Ryung akhirnya menjalin hubungan asmara.
Terdapat orang asing dari Barat yang ditangkap di penyeberangan Sungai Amrok menuju Joseon. Sepertinya, orang tersebut seharusnya menemui Mo Hwa dan anak buahnya. Warga yang melihat orang asing itu langsung melaporkannya ke prajurit kerajaan. Ia ditangkap dan diinterogasi.
Pangeran Lee Jin tidak yakin orang itu merupakan seorang mata-mata, sebab orang itu secara terang-terangan sedang menyeberang menuju Joseon. Orang asing tersebut akhirnya diinterogasi di depan para staf kerajaan Joseon dan di hadapan Pangeran Lee Jin.
Orang asing tersebut tidak mengerti dengan bahasa Jepang, Mandarin, dan Belanda yang digunakan para staf kerajaan. Lee Jin meminta orang asing tersebut diinterogasi oleh staf yang mengerti dengan bahasa yang ia gunakan.
Saat akan dibawa ke penjara, orang asing yang mengaku dari Perancis tersebut berhasil melarikan diri. Ternyata, orang tersebut menyelinap ke istana Lee Rim dan Lee Rim berhasil menangkapnya.
Saat akan diinterogasi Lee Rim, orang tersebut juga berhasil melarikan diri dari kamar Pangeran dan menuju lingkungan istana. Di sisi lain, para menteri kerajaan meminta Raja untuk segera menangkap orang asing tersebut.
Ternyata, para menteri menduga ada orang beragama Katolik di kerajaan yang melindungi orang asing tersebut, sehingga ia bisa datang ke Joseon. Para menteri takut ada mata-mata dan skenario kudeta di kerajaan.
Menteri yang lain menimpali, bisa saja orang asing tersebut datang ke Joseon guna menyebarkan agama Katolik kepada penduduk.
Karena dugaan tersebut, akhirnya Raja meminta semua orang Katolik untuk dikeluarkan dari Istana Kerajaan. Akibatnya, para prajurit melakukan penggeledahan kepada staf kerajaan yang menyimpan simbol-simbol Katolik, seperti kalung Salib atau juga kitab Injil.
Sepertinya, orang asing yang masuk ke Joseon memiliki tujuan untuk bertemu dengan Ibu Suri Im melalui Mo Hwa. Entah apa yang direncanakan Ibu Suri, bahkan Ibu Suri menyebut kata Seoraewon yang masih misterius.
Orang-orang yang ketahuan memeluk agama Katolik bisa saja menghadapi eksekusi jika Raja menginginkannya. Karena hal tersebut, Pangeran Lee Jin sangat merasa bersalah.
Orang asing yang melarikan diri akhirnya ditemukan sedang mencari makanan di istana Lee Rim. Lee Rim kemudian memberinya makanan dan menginterogasinya. Ia mengaku memiliki nama Jean dan kedatangannya ke Joseon adalah untuk mengambil kembali uangnya.
Jean juga mahir menggunakan bahasa Korea, sebab ia mengaku dirinya adalah penjual buku di Qing dan menjualnya ke orang-orang Joseon.
Atas kesaksian Jean, Hae Ryung meminta Pangeran Lee Rim untuk tidak percaya begitu saja, sebab banyak kejanggalan yang Hae Ryung temukan dalam percakapan mereka.
Siapa Goo Hae Ryung?
Dalam preview untuk episode selanjutnya, Mo Hwa begitu terkejut saat tahu Goo Hae Ryung merupakan adik perempuan Goo Jae Gyeong. Tentu saja, sebab yang Mo Hwa tahu, ayah Jae Gyeong telah meninggal bahkan sebelum Jae Gyeong lahir.
Mo Hwa langsung teringat tentang gadis kecil yang berpenampilan seperti bangsawan di masa lalu. Mo Hwa terkejut setelah mengingat sesuatu dan menanyakan kepada Jae Gyeong, apa yang akan ia lakukan. Jae Gyeong meminta Mo Hwa untuk tutup mulut sampai apa yang ia rencanakan berjalan dengan baik.
Obrolan tentang siapa Goo Hae Ryung sebenarnya masih menjadi misteri. Yang jelas, Hae Ryung bukan adik kandung Goo Jae Gyeong.
Jean akhirnya bertemu dengan Mo Hwa. Tujuan Jean sendiri ke Joseon masih belum dijelaskan, tetapi, dengan diantar Mo Hwa, Jean menuju sebuah makam untuk berziarah.
Menurut Nielsen Korea, episode 25 dan 26 Rookie Historian Goo Hae Ryung yang tayang tadi malam berhasil memperoleh rating rata-rata 5,9 persen dan 6,1 persen untuk wilayah metropolitan Seoul.
Jika tidak ada perubahan jadwal, maka Rookie Historian Goo Hae Ryung episode 27 dan 28 akan tayang malam ini di MBC, pukul 20.55 KST, atau pukul 18.55 WIB.
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Dipna Videlia Putsanra