tirto.id - Presiden Bank Pembangunan Asia (ADB) Takehiko Nakao mengumumkan pengunduran dirinya pada Selasa (17/9/2019). Pengunduran diri Nakao akan berlaku efektif mulai 16 Januari 2020. Ia menjadi Presiden ADB sejak 28 April 2013.
"Saya mengumumkan pengunduran diri saya dengan rasa kepuasan dan terima kasih yang mendalam. Dengan dukungan dari staf, anggota Dewan, dan anggota pemerintah, kami telah mencapai banyak hal," dalam pernyataannya, seperti dilansir dari situs ADB, Rabu (18/9).
Nakao tidak secara jelas mengungkapkan alasannya mengundurkan diri.
"Meskipun masa jabatan saya tetap ketika saya terpilih kembali pada 24 November 2016 untuk masa jabatan 5 tahun, saya merasa ini adalah saat yang tepat untuk meminta seseorang dengan ide-ide segar dan komitmen kuat untuk pengembangan menggantikan saya. Saya mengumumkan pengunduran diri saya sekarang, sehingga lembaga tersebut dapat memiliki transisi kepresidenan yang lancar," tambah Nakao.
Menurut pernyataan itu, pemilihan presiden ADB yang baru akan sesuai dengan prosedur yang terbuka, transparan, dan berdasarkan prestasi.
Sementara Asahi Shimbun menulis, Jepang akan segera menunjuk mantan menteri keuangannya, Masatsugu Asakawa untuk menggantikan Nakao. Asakawa pensiun dari jabatannya per Juli.
Presiden ADB baru akan menghadapi tantangan untuk mempertahankan pengaruhnya, sebagai institusi keuangan besar di kawasan Asia Pasifik. ADB saat ini tengah menghadapi tantangan dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) yang diinisiasi oleh Cina pada 2015. AIIB secara gencar memberikan pengaruhnya untuk membiayai proyek-proyek di Asia Pasifik.
ADB merupakan lembaga keuangan yang didirikan pada 1966, berdasarkan prakarsa Jepang untuk memberikan pinjaman berbunga rendah kepada negara-negara Asia Pasifik, untuk mengatasi kemiskinan dan menggenjot pembangunan ekonomi. ADB saat ini dimiliki oleh 68 anggota. Jepang dan Amerika Serikat (AS) merupakan kontributor utama bagi ADB.
ADB merupakan satu-satunya institusi finansial internasional yang dipimpin Jepang. Sebanyak 9 presiden ADB sebelumnya merupakan orang Jepang. Jepang diperkirakan akan segera memulai kampanye untuk mendapatkan dukungan agar Asakawa terpilih. Presiden ADB akan dipilih melalui voting.
Editor: Ringkang Gumiwang