tirto.id - Laga hidup mati merebutkan satu tiket ke Liga 1 bakal terjadi antara PSIS vs Martapura FC pada Selasa, (28/11/2017) di Stadion GBLA, Bandung pukul 15:00 WIB. Pertandingan keduanya diprediksi berlangsung ketat, mengingat kedua tim sama-sama akan bermain ngotot dan berimbang. Keduanya kemungkinan akan mengandalkan serangan balik cepat.
Martapura FC punya barisan depan sangat agresif. Pelatih Martapura FC Frans Sinatra Huwae sukses membuat Reza Saputra, Uko Wahyu, Rifan Hanumarury, Oiscil Gandrum, Zulfikar A. Mustakim tajam gigih di gawang lawan. Buktinya selama 24 laga di Liga 2, klub asal Kalimantan Selatan ini menorehkan 49 gol atau dua gol dalam setiap laga.
Soal barisan depan, pelatih PSIS Subangkit juga tak kalah jauh. Mantan pelatih Persiku Kudus ini mampu meracik Ruud Guulid, M Yunus, Rifal Lastori, Hari Nur, Andrid Wibawa dan Aldaier Makatindu haus gol. Dari 24 laga di Liga 2, Laskar Mahesa Jenar menorehkan 42 gol, terpaut tujuh gol dibandingkan Martapura FC.
Namun di sisi pertahanan PSIS jauh lebih baik dibanding Martapura FC. Pertahanan PSIS yang dikomando sang kapten Haudi Abdillah hanya kebobolan 16 gol, hampir separuh dari Martapura FC yang kemasukan 35 gol dari 24 laga.
Pada laga nanti, pertahanan solid PSIS ini bakal diuji Qischil Gandrum Minny. Penyerang andalan Martapura FC itu dipastikan bisa bermain lagi setelah hukuman akumulasi kartu kuning berakhir pada partai semifinal melawan Persebaya kemarin.
"Qischil sudah bebas akumulasi kartu. Ini kabar bagus buat kami untuk bisa memenangkan pertandingan penentuan nanti," kata Frans Sinatra Huwae.
Menurut pelatih lulusan SSB Ragunan ini, Qischil punya pengalaman bermain dan ketajaman di atas rata-rata. "Buat lawan sosok Qischil selalu menjadi pemain yang diwaspadai," tambah Frans.
Pelatih Subangkit tak mau kalah. Ia kemungkinan akan mengandalkan serangan balik cepat sebagaimana dilakukan Persebaya saat kontra Martapura FC. Untuk itu ia hanya meminta kepada pemainnya agar kesalahan saat melawan PSMS tak lagi terulang.
"Saya menekankan kepada para pemain supaya tidak lagi banyak membuang peluang. Harus jitu dalam menyelesaikan peluang," tutur Subangkit.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH