tirto.id - Pemain Real Madrid, Toni Kroos, memprediksi, tim yang tercepat dalam beradaptasi dengan situasi kompetisi di tengah pandemi virus Corona (COVID-19) bakal menjadi juara La Liga Spanyol 2019/2020. Menurutnya, situasi dalam 11 pertandingan sisa musim ini bakal berbeda dengan 29 jornada terdahulu.
"Bagi kami, ini adalah untuk pertama kalinya harus memainkan pertandingan tanpa penonton. Tim yang mampu beradaptasi lebih baik dengan situasi yang akan menang," kata Kroos, dilansir AS, Kamis (4/6).
"Kami wajib latihan dengan baik demi mengembalikan kebugaran, mengasah feeling terhadap bola dan mencoba tampil dalam grup. Kami sedang menjalani latihan untuk 11 laga mendatang," tambahnya.
Liga Spanyol yang sempat terhenti sejak 12 Maret 2020 resmi akan kembali bergulir pada pekan depan, tepatnya mulai Kamis (12/6/2020) ditandai dengan Derbi Sevilla antara Real Betis kontra Sevilla. Sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku, semua laga diselenggarakan dengan sistem tertutup alias tanpa penonton. Hal ini dilakukan demi menghindari penyebaran virus corona.
Situasi pertandingan yang tanpa penonton akan mengurangi faktor keunggulan tuan rumah. Hal ini pernah disampaikan oleh José del Olmo, peneliti Centro de Investigación, Historia y Estadística del Fútbol Español (CIHEFE).
Dikutip El Pais, ia menyebutkan, "Data historis, hasil, dan pernyataan pemain juga pelatih telah menunjukkan selama bertahun-tahun bahwa tim yang bermain di kandang memiliki keunggulan tersendiri sebagai konsekuensi beberapa faktor, di antaranya terutama dukungan fans sebagai stimulus mendasar."
Contoh konkret terjadi di Bundesliga, yang sejauh ini menjadi satu-satunya kompetisi elite Eropa yang sudah diputar kembali. Dari 36 pertandingan yang sudah digelar, tuan rumah hanya meraih 8 kemenangan (22,2 persen), sedangkan tim tamu mendapatkan 18 kemenangan (50 persen).
Klub Toni Kroos, Real Madrid dijadwalkan meladeni Eibar di Stadion Alfredo Di Stéfano, Senin (15/6) dalam laga restart Liga Spanyol. Pekan selanjutnya, mereka kembali tampil di kandang sendiri saat menerima kunjungan Valencia. Madrid bisa menjadi tolok ukur, apakah faktor tuan rumah masih penting dalam situasi seperti ini.
Demi menghadapi duel sisa Liga Spanyol, Toni Kroos menyatakan rekan-rekannya saat ini berlatih sangat keras. Baginya, situasi berbeda yang dihadapi berlaku bagi seluruh tim. Hal ini bisa mengisyaratkan bahwa siapa yang dapat memenangi sebuah laga, bakal lebih sulit ditebak daripada dahulu di era sebelum pandemi COVID-19.
"Kami berlatih sangat keras demi menghadapi duel pertama agar mencapai performa yang terbaik. Kami tidak bisa melakukan apa-apa lagi, situasi ini sama untuk semua tim," tutur eks Bayern Munchen tersebut.
Los Blancos sendiri masih bersaing ketat dengan Barcelona dalam perburuan gelar juara Liga Spanyol 2019/2020. Klub asuhan Zinedine Zidane berada di posisi runner-up dengan torehan 56 poin.
Sergio Ramos dan kolega hanya selisih dua angka atas sang rival utama yang sedang menguasai puncak klasemen LaLiga sebelum ditunda. Blaugrana sejauh ini mampu mengumpulkan 58 poin.
Dengan kata lain, laga sisa kompetisi diprediksi akan terasa seperti pertandingan final. Sedikit saja tergelincir, Real Madrid bisa semakin jauh tertinggal dari Barca. Sebaliknya, blunder kecil Barca bisa membuat Madrid menyerobot puncak klasemen.
Selain persaingan untuk juara, perburuan dua tempat terakhir ke Liga Champions musim depan masih sengit. Sevilla saat ini mengisi posisi ketiga klasemen dengan torehan 47 poin. Mereka memiliki selisih 9 angka dengan Madrid.
Sedangkan Real Sociedad yang sebenarnya mampu menunjukkan performa impresif sebelum liga ditunda, menghuni peringkat keempat dengan 46 poin.
Dua tim lainnya yang bisa saja memanaskan suasana dalam persaingan papan atas adalah Getafe yang berada di peringkat kelima (46 poin) serta Atletico Madrid pada tangga berikutnya (45 poin).
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus