Menuju konten utama

Pramuka Jabar Bantu Amankan Arus Mudik-Arus Balik Lebaran

3.000 anggota Kwartir Daerah Pramuka Jawa Barat siap diterjunkan dalam Operasi Ramadaniya 2017.

Pramuka Jabar Bantu Amankan Arus Mudik-Arus Balik Lebaran
Sejumlah anggota Pramuka Brigade Penolong 1318 Nganjuk mendistribusikan bantuan kebutuhan pokok kepada warga di Desa Kepel, Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (11/4). Sebanyak 60 orang anggota pramuka dari sejumlah sekolah dilibatkan langsung guna membantu ketersediaan logistik sebagai penunjang proses evakuasi dan pendistribusian bantuan kepada warga terdampak longsor. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/kye/17

tirto.id - Sekitar 3.000 anggota Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Jawa Barat siap diterjunkan dalam membantu aparat kepolisian untuk berjaga serta mengamankan arus mudik dan arus balik lebaran dalam Operasi Ramadaniya 2017.

"3.000 orang akan ditempatkan di titik-titik tertentu, tapi karena bertepatan dengan libur sekolah mungkin bisa lebih banyak yang terlibat," ujar Ketua Kwarda Pramuka Jabar Dede Yusuf Macan Effendi di Bandung, Minggu (4/6/2017), dikutip dari Antara.

Menurut Dede, ribuan anggota pramuka tersebut akan disebar di jalur-jalur yang dilintasi pemudik serta wilayah rawan kemacetan, seperti jalur mudik Pantura dan jalur mudik selatan Jawa Barat.

"Mereka di tempatkan di pos-pos jaga, pos Gatur. Penempatannya nanti koordinasi dengan kepolisian untuk di mana-mananya," tambahnya.

Dede mengatakan, meski tidak dibayar dan hanya menjadi relawan, pramuka yang ikut serta dalam pengamanan arus mudik memiliki sebuah kebanggaan tersendiri. Lantaran, mereka akan mendapat penghargaan tanda ikut serta bakti gotong royong (Tigor) dan tanda ikut serta kegiatan (Tiska).

"Bagi pramuka melakukan kegiatan ini memperbanyak tanda ikut serta mereka dan ada tanda ikut serta gotong royong. Ini kebanggaan bagi adik-adik pramuka," kata dia.

Anggota pramuka yang tergabung dalam tim Bhakti Husada, selain membantu aparat kepolisian, juga akan ditempatkan di pos-pos kesehatan untuk memberikan pertolongan kepada pemudik yang terlibat kecelakaan.

"Selalu ada standby, minimal dengan melakukan pertolongan pertama. Mereka akan bekerjasama dengan dinas kesehatan masing-masing kabupaten/kota," kata Dede.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

Reporter: Yulaika Ramadhani
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani