Menuju konten utama

PPP Diminta Bersatu Tanpa Rekayasa

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang saat ini terpecah menjadi dua kubu diminta untuk segera melakukan islah. Namun, upaya pemersatuan kembali partai berlambang Ka’bah itu diharapkan bisa dilakukan dengan cara-cara yang jujur, tulus, dan tanpa rekayasa.

PPP Diminta Bersatu Tanpa Rekayasa
Kubu Djan Faridz menolak muktamar islah yang akan digelar kubu Romahurmuziy pada 8 april 2016 karena mengganggap pertemuan tersebut tidak sah dan melawan hukum. Foto/Antara

tirto.id - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang saat ini terpecah menjadi dua kubu diminta untuk segera melakukan islah. Namun, upaya pemersatuan kembali partai berlambang Ka’bah itu diharapkan bisa dilakukan dengan cara-cara yang jujur, tulus, dan tanpa rekayasa.

Harapan tersebut dilontarkan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Ulama'ul Ka'bah, Wafi Maimoen Zubair. Seperti diketahui, PPP sekarang ini mempunyai dua kepengurusan, yakni kubu Djan Faridz dan kubu Romahurmuziy (Romi) yang sama-sama mengklaim sebagai PPP yang sah.

"Kepada semua pihak di PPP, mari kita ciptakan islah yang sesungguhnya,” himbau Wafi Maimoen Zubair di Semarang seperti yang dilansir dari Antara, Senin (15/2/2016).

“Islah yang berasal dari hati yang tulus berdasarkan kepada kebenaran dan hukum, bukan direkayasa," imbuh Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PPP Jawa Tengah versi Djan Faridz yang akrab disapa Gus Wafi ini.

Menurut Wafi Maimoen Zubair, adalah kerugian besar bagi bangsa Indonesia jika PPP terus saja berkutat dengan konflik internal. Pasalnya, PPP adalah salah satu pilar demokrasi bangsa dan merupakan salah satu partai politik terlama yang ada di Indonesia saat ini.

"Bila PPP sebagai pilar demokrasi bangsa tidak stabil maka yang rugi adalah seluruh bangsa," kata Wafi Maimoen Zubair.

Di sisi lain, salah satu putra Ketua Dewan Syuro PPP, K.H. Maimoen Zubair, ini mengkritik tindakan kubu Romahurmuziy yang mengklaim telah memperoleh dukungan 1.000 ulama PPP dari seluruh Indonesia untuk meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar mengesahkan kepengurusannya.

"Para kiai dan ulama yang diklaim mendukung (PPP versi Romahurmuziy) sebagian telah dikonfirmasi dan yang bersangkutan mengaku tidak tahu-menahu, apalagi namanya dicantumkan diminta kesediaan mendukung," papar Gus Wafi.

Wafi Maimoen Zubair menyesalkan pengklaiman kubu Romahurmuziy karena hal tersebut bisa mempengaruhi umat dan simpatisan PPP sehingga berpotensi mempersulit upaya untuk melakukan islah.

"Setiap ulama mainstream PPP itu didengar umat dan konstituen PPP karena perjuangan mereka jelas dan rekam jejaknya juga jelas," tutupnya.

Baca juga artikel terkait MUKTAMAR PPP atau tulisan lainnya

Reporter: Iswara N Raditya