tirto.id - Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menduga, pelaku penembakan dua polisi patroli jalan raya (PJR) di Tol Kanci-Pejagan, Cirebon, Jawa Barat, merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Sebab, orang tua salah satu pelaku, RS, pernah terlibat dalam jaringan JAD Cirebon.
"Saya belum bisa pastikan, kemungkinan besar itu adalah kelompok JAD, karena orang tuanya pernah ditangani oleh Densus di Cirebon. Orang tuanya sudah bebas, mereka terlibat kasus JAD," kata Setyo di Mabes Polri, Senin (27/82018).
Jaringan JAD di Cirebon, lanjut dia, banyak terlibat kasus. Salah satunya, yakni kelompok tersebut meledakkan bom saat salat Jumat, pada April 2011.
Namun, Setyo tak mau berandai-andai apakah penembakan tersebut atas dasar amaliyah. “Belum pasti, jangan berandai-andai. Yang jelas dia (pelaku) sudah di situ (lokasi kejadian). Pasti ada tujuannya,” jelas dia.
Selain itu, Setyo menduga target sebenarnya bukan PJR, tapi para pelaku hendak membegal lantaran kondisi jalan tol sepi. Dia melanjutkan, ketika pelaku ditanya oleh kepolisian, mereka malah menyerang aparat.
Diketahui, dua petugas PJR Ditlantas Polda Jawa Barat ditembak orang tak dikenal, Jumat (24/8/2018). Kedua korban ditembak saat berpatroli di Km 224 Tol Kanci-Pejagan. Aiptu Dodon dan Aiptu Widi menjadi korban.
Kejadian bermula ketika mereka melihat tiga orang pemuda yang duduk di pinggir tol sekitar pukul 21.30 WIB. Saat didatangi dan ditanya oleh kedua petugas, ketiga orang tersebut justru melawan.
“Aiptu Widi menanyakan tujuan tiga orang tersebut duduk di pinggir tol. Tanpa menjawab pertanyaan, salah satu dari tiga orang tersebut langsung menembak Aiptu Widi dan sempat dibalas oleh Aiptu Dodon," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/8/2018).
Para pelaku langsung melarikan diri. Kedua korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis di RS Mitra Plumbon Cirebon. Setyo menerangkan, kedua korban mengalami luka-luka, tetapi dalam kondisi baik sebab tembakan tidak mengarah ke titik vital. Hingga saat ini, kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Yandri Daniel Damaledo