Menuju konten utama

Polda Metro Jaya Deklarasikan Perang Melawan Begal

Polda Metro Jaya melalui Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Komisaris Besar Polisi Rudy Heriyanto mendeklarasikan perang melawan begal motor. Ia telah memerintahkan kepada jajaran anggotanya untuk menembak begal yang memegang senjata api.

Polda Metro Jaya Deklarasikan Perang Melawan Begal
Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto (kiri) melihat kesiapan Tim Anti Begal yang dibentuk, di Mapolresta Medan, Sumatera Utara, Senin (25/7). ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi.

tirto.id - Polda Metro Jaya melalui Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Komisaris Besar Polisi Rudy Heriyanto menyatakan perang melawan begal motor. Ia telah memerintahkan kepada jajaran anggotanya untuk menembak begal yang memegang senjata api. Namun petugas kepolisian juga harus bertindak tegas dan terukur saat menghadapi para pelaku kejahatan bersenjata yang mengancam jiwa orang lain.

“Saya katakan perang lawan begal,” kata Rudy di Jakarta, Jumat (2/8/2016), kepada Antara.

Komitmen serupa juga disampaikan oleh Ajun Komisaris besar Polisi Hendy Kurniawan selaku Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang siap menindak tegas begal di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Kombes Hendy mengungkapkan, sebelumnya pada Kamis (1/9/2016), tim Unit I Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya pimpinan Komisaris Polisi Gunardi berhasil menangkap kelompok kejahatan dengan kekerasan dan pemberatan di Apartemen Gading Nias Kelapa Gading Jakarta Utara.

Petugas menembak mati Diki Fernando (19), satu orang dari tujuh pelaku yang ditangkap karena memberikan perlawanan dengan menggunakan senjata api. Sementara enam pelaku lainnya yakni Agung Purwanto (21), Heri Irawan (25), A Sopian Prayoga (21), Muhammad David Kasidi (21), Tantowi Dadang S (19) dan Thernando Devila (22). Polisi menembak kaki Agung dan Heri.

Dari pelaku, polisi menyita barang bukti tiga unit sepeda motor, dua pucuk senjata api jenis revolver, tas, helm, pakaian pelaku saat beraksi dan cetakan rekaman video tersembunyi.

Polisi berhasil menangkap tujuh pelaku tersebut setelah menganalisis kasus perampokan sepeda motor di depan pangkas rambut "Laksana" Jalan Bangka II Jakarta Selatan pada Minggu (21/8/2016). Dari hasil penyelidikan, petugas meringkus seorang pelaku, diikuti beberapa anggota sindikat lainnya berdasarkan pengembangan kasus.

"Masih ada sekitar lebih dari 20 TKP lain kita dalami," ujar Hendy.

Perlawanan terhadap begal makin tegas sejak kejadian penembakan dua anggota Polsek Pesanggrahan oleh pembegal di Cipondoh, Tangerang. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono mengatakan dua anggota Polsek Pesanggrahan Bripka itu bernama Saefudin dan Aipda Gofur. Keduanya menjadi korban penembakan dua pencuri sepeda motor di Cipondoh pada Jumat (10/6/2016) siang.

Awi menyatakan kedua anggota Buru Sergap (Buser) itu telah mempertaruhkan nyawa untuk mengejar pelaku kejahatan. Bahkan anggota kepolisian itu telah mengungkap empat kasus kejahatan bersama timnya di kawasan Pesanggrahan. Atas prestasinya tersebut, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Moechgiyarto memberikan penghargaan pada Minggu (11/7/2016).

Terkait biaya pengobatan, pihak Polda Metro Jaya menanggung biaya perawatan kedua polisi tersebut. Bripka Saefudin menderita luka tembak pada bagian perut menjalani perawatan di Rumah Sakit Omni dan Aipda Gofur terluka pada tangan kiri dibawa ke RS Mulia.

Baca juga artikel terkait BEGAL atau tulisan lainnya dari Akhmad Muawal Hasan

tirto.id - Hard news
Reporter: Akhmad Muawal Hasan
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Akhmad Muawal Hasan