tirto.id - PT Permodalan Nasional Madani (Persero/PNM) menargetkan penyaluran dana sebesar Rp13,5 triliun yang terbagi dalam dua program Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sepanjang tahun 2019, yakni Rp3,5 triliun untuk Unit Layanan Modal Mikro (UlaMM) dan PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) sebesar Rp10 triliun.
"Kita membina para UKM dengan modal finansial, intelektual pendampingan, bimbingan dan modal sosial sehingga mereka dapat berjejaring untuk membangun usaha mereka lewat pinjaman modal," kata Direktur Utama PNM Arief Mulyadi kepada wartawan saat berkunjung ke salah satu UMKM di Bukitinggi, Sumatera Barat, Rabu (17/7/2019) malam.
Ia memaparkan, dana tersebut disalurkan dalam bentuk kredit usaha dengan plafon pinjaman berkisar Rp2-5 juta. Tak hanya memberikan kredit permodalan usaha, PNM juga memberikan pendampingan kepada nasabah yang baru memulai usaha.
Dalam 6 bulan pertama 2019 atau hingga akhir Juni, dana yang sudah disalurkan mencapai Rp9,73 triliun, terdiri dari Rp1,9 triliun lewat program UlaMM dan Rp7,7 triliun lewat program PNM Mekaar.
Penyaluran dana modal usaha dilakukan tersebar di seluruh Indonesia. Adapun di Sumatera Barat misalnya, saat ini tercatat memiliki total 101.000 nasabah baik dalam program UlaMM maupun PNM Mekaar.
Selain dua program di atas, Arief mengatakan, pihaknya juga tengah menyusun satu program lagi untuk menyasar pelaku usaha yang bisnisnya telah berjalan. Plafon yang diberikan pun lebih besar yakni hingga Rp15 juta. Program terbaru itu akan diberi nama PNM Mekaar plus.
Rencananya, program baru tersebut diluncurkan pada Agustus 2019 mendatang.
"Pembiayaan ini tanpa jaminan apa pun, karena kita gunakan dana tersebut untuk membantu UKM dari nol maupun yang sudah punya bisnis, hanya beda masuk program saja," tandas dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Dhita Koesno