tirto.id - The Socceroos, julukan Timnas Australia akan menghadapi Suriah dalam laga Play Off Piala Dunia 2018 setelah gagal merebut tiket otomatis ke putaran final, Kamis (5/10/2017). Keduanya akan bertemu di Stadion Hang Jebat, kota Malaka, Malaysia dan dijadwalkan kick off pukul 19.30 WIB.
Australia harus mengubur asa tiket otomatis ke putaran final setelah kemenangan Arab Saudi atas Jepang di Jeddah September lalu. Hasil itu menyatakan Arab bergabung bersama Jepang ke Moskow 2018 mendatang.
Sementara itu, The Socceroos harus melalui jalan panjang untuk menuju Moskow. Terlebih lagi dalam tahap pertama perjalanannya, mereka harus bermain di Malaysia yang kondisinya panas dan lembab. Hal tersebut melampaui semua ekspektasi dari anak asuh Postcoglou.
Meski begitu, pelatih berusia 52 tahun tersebut tak berharap banyak kejutan pada pertandingan pertama melawan Suriah. Ia mengatakan cara bermain Suriah sama seperti Irak yang pernah menjadi lawannya.
“Irak merupakan tipe lawan yang serupa dan sebagian besar tim yang telah kami hadapi memainkan cara seperti itu, maka ini tidak akan menjadi sesuatu yang baru bagi kami,” katanya seperti dikutip situs resmi The Socceroos.
Mantan pelatih Brisbane Roar dan Melbourne Victory ini juga mengatakan siap menghadapi tantangan-tantangan yang ada mulai dari kondisi lapangan hingga para pemain lawan.
“Baik itu, lapangan, kondisi-kondisi yang ada, tempat pertandingannya, kami selalu harus menghadapi tantangan-tantangan ini dan tidak ada hal lain di pertandingan pertama yang belum pernah kami hadapi sebelumnya,” lanjutnya.
Sementara itu, Suriah yang belum pernah mencicipi Piala Dunia terpaksa memainkan seluruh pertandingan kandang mereka di tempat netral, Malaysia lantaran situasi keamanan negaranya yang tidak memungkinkan. Suriah akan menghadapi laga melawan The Socceroos dengan berbekal menjadi salah satu kekuatan serangan paling menggebrak se-Asia.
Dua pemain Suriah, yakni Al Hilal dan Omar Khrbin telah mengemas tiga gol pada leg pertama semifinal Liga Champions Asia kala meladeni Persepolis, klub Iran pekan lalu. Satu pemain lagi, Omar Al Somah juga turut berperan dalam mencetak gol saat Suriah menahan imbang Iran 2-2.
Stadion Hang Jebat, Malaka memiliki kondisi yang panas, hal ini menjadi sedikit rintangan bagi Suriah. Dalam pertandingan-pertandingan yang mereka mainkan di sana, Suriah hanya dua kali menang dan tiga kali imbang.
Kondisi tersebut juga menjadi hal yang patut diwaspadai manajer tim Suriah, Fadi Al Dabbas. Menurutnya, pertandingan esok akan menjadi penting bagi tim untuk mewujudkan impian warga Suriah.
“Ini merupakan pertandingan penting pada Kamis dan itu penting bagi ambisi-ambisi kami dan impian jutaan orang Suriah,” katanya seperti dikutip Antara.
Ia juga menyebut hasil dari leg pertama nanti akan menentukan leg selanjutnya. Namun, Al Dabbas yakin timnya memiliki kepercayaan diri dalam menghadapi Australia.
“Hasilnya akan penting menuju leg kedua. Kami telah melalui putaran-putaran pertama di kualifikasi dan kami memiliki dua pertandingan menentukan, namun kami memiliki banyak kepercayaan diri dalam diri para pemain,” lanjut Al Dabbas.
Australia dan Suriah sama-sama mempertaruhkan harga diri mereka guna menuju Moskow 2018. Mereka berebut tiket untuk melawan tim peringkat keempat dari wilayah CONCACAF pada November, di mana pemenang akan berhak mendapatkan tiket ke putaran final.
Sementara itu, Massimo Luongo, gelandang Australia mengatakan dirinya tidak pernah mengalami situasi seperti ini. Ia mengira laga akan menjadi sedikit sengit dan membuat rasa gugup baginya.“Ini mungkin akan sedikit sengit. Sedikit lebih banyak rasa gugup yang mengetahui besarnya hal yang dipertaruhkan pada pertandingan ini.” kata Luongo.
Ia juga menyebut pertandingan melawan Suriah adalah pertandingan hidup dan mati bagi Australia.
“Kami tidak bermain untuk poin-poin, Anda tidak dapat menebus poin-poin pada kesempatan selanjutnya. Ini merupakan hal hidup atau mati.” pungkasnya.
Penulis: Nicholas Ryan
Editor: Dipna Videlia Putsanra