tirto.id - Pilot Ethiopian Airlines yang jatuh tak lama setelah lepas landas dari Addis Ababa pada Minggu (10/3/2019) memiliki lebih dari 8.000 jam terbang.
Dilansir dari Guardian, pilot Yared Getachew bahkan memiliki catatan terbang "sempurna" selama menjadi pilot.
Pesawat Ethiopian Airlines jatuh 6 menit setelah lepas landas. Pilot mengaku sempat mengalami masalah teknis dan meminta agar pesawat bisa kembali ke bandara.
Menara pengawas menyatakan hilang kontak dengan pesawat pada pukul 8.44 pagi waktu setempat. Pesawat dengan kode penerbangan ET 302 itu jatuh dan puingnya ditemukan 62 km sebelah tenggara Ethiopia.
Chief executive Ethiopia Airlines, Tewolde Gebre Mariam mengatakan, pihaknya selalu melakukan pemeriksaan rutin dan tak pernah ditemukan ada masalah pada pesawat yang tergolong baru tersebut.
"Seperti yang saya katakan, ini adalah pesawat terbaru yang tak punya catatan teknis, diterbangkan oleh pilot senior sehingga tak ada alasan yang dapat kami sampaikan terkait kecelakaan saat ini," sebut dia kepada wartawan.
Menurut laporan BBC, dipastikan semua penumpang dan kru tewas dalam kecelakaan ini. Pesawat tipe Boeing 737 Max 8 ini mengangkut 149 penumpang dan 8 awak pesawat
Penumpang yang menjadi korban dari negara lain adalah Kenya 32 orang, Kanada 18 orang, Ethiopia 9 orang, Cina 8 orang, Italia 8 orang, Amerika Serikat 8 orang, Prancis 7 orang, Inggris 7 orang, Mesir 6 orang, Jerman 5 orang, India 4 orang, Slovakia 4 orang.
Kemudian Austria, Rusia, Swedia masing-masing 3 orang, serta warga Spanyol, Israel, Maroko, dan Polandia masing-masing 2 orang.
Sementara Belgia, Djibouti, Irlandia, Mozambik, Norwegia, Arab Saudi, Rwanda, Sudan, Somalia, Serbia, Togo, Uganda, Yemeni, Nepal, Nigeria, dan satu orang paspor PBB, masing-masing 1 orang.
Editor: Yantina Debora