Menuju konten utama

Petani Kopi Robusta Lampung Harap Harga Kopi Rp 20 Ribu/kg

Petani kopi robusta Lampung mengharapkan harga biji kopi kering di daerah itu bisa menembus di atas Rp 20.000 per kilogram.

Petani Kopi Robusta Lampung Harap Harga Kopi Rp 20 Ribu/kg
Sejumlah buruh menyortir kopi robusta (Coffea robusta L) sebelum diproses di Pabrik Kopi. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

tirto.id - Petani kopi robusta Lampung mengharapkan harga biji kopi kering di daerah itu bisa menembus di atas Rp 20.000 per kilogram.

"Harga kopi saat ini di tingkat petani di bawah Rp 19.000 per kilogram," kata Suudi petani kopi asal Desa Way Harong, Air Naningan Kabupaten Tanggamus, Selasa (1/3/2019).

Suudi menyebutkan, dengan kondisi ekonomi seperti saat ini harga kopi di atas Rp 20 ribu/kg diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Selain itu, lanjutnya, petani juga dapat menutupi biaya produksi seperti perawatan tanaman kopi, pembelian pupuk, dan lain-lain.

"Masalah petani sekarang kurangnya ketersediaan pupuk khususnya urea," jelasnya.

Hal serupa disampaikan Suparno, salah satu petani kopi robusta lain. Ia juga berharap harga kopi meningkat mengingat biaya produksi tanaman itu cukup tinggi.

"Rata-rata harga kopi di tingkat petani sebesar Rp 19.000 per kilogram," katanya.

Di sisi lain, menurut Suparno, harga biji kopi tidak ditentukan oleh harga pasar internasional seperti di Bursa London.

"Kita produksi, yang menentukan harga pasaran oleh pasar internasional (bursa)," tambahnya.

Sementara itu data terbaru Dinas Perdagangan Provinsi Lampung menunjukkan volume ekspor biji kopi robusta Lampung pada Februari 2016 mencapai 9.896 ton senilai 16,25 juta dolar Amerika Serikat atau naik bila dibandingkan bulan lalu.

"Pada Januari 2016 ekpor biji kopi Lampung senilai 14 juta dolar dengan volume 8.418 ton," kata Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, Ferynia, di Bandarlampung, Selasa, (1/3/2016)

Feryna mengatakan naiknya ekspor biji kopi robusta itu disebabkan oleh stok kopi di petani maupun pengekspor cukup banyak.

Menurutnya, ekspor biji kopi robusta Lampung masih terus berlangsung meski belum memasuki panen raya.

Panen raya kopi di Lampung, lanjutnya, diperkirakan pada pertengahan tahun, yakni sekitar bulan Juli, Agustus, dan September.

"Kendati panen raya belum berlangsung, namun petani maupun pengekspor masih memiliki stok," tambahnya.

Baca juga artikel terkait EKSPOR KOPI LAMPUNG atau tulisan lainnya

Reporter: Agung DH