tirto.id - Manajemen Persita mengatakan siap untuk berdiskusi dengan PSSI guna menjelaskan keputusan klub yang hanya menggaji 10 persen kepada pemain dan ofisial selama kompetisi dihentikan sementara karena pandemi corona.
Sebelumnya, PSSI mendapat sorotan dari Federasi Internasional Pesepakbola Profesional (FIFPro) lantaran dianggap membuat keputusan tanpa berkomunikasi dengan pemain atau Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI).
Organisasi tertinggi sepak bola Indonesia tersebut mengeluarkan SK bernomor 48/SKEP/III/2020 yang salah satu isinya mempersilakan klub-klub menggaji pemainnya maksimal 25 persen dari gaji normal mulai Maret sampai Juni 2020.
“Sampai sekarang PSSI belum menghubungi kami terkait dengan pembayaran gaji yang kami lakukan kepada pemain yang hanya 10 persen tersebut,” kata Manajer Persita, I Nyoman Suryanthara seperti diwartakan Antara, Sabtu (11/4).
I Nyoman menambahkan, keputusan Pendekar Cisadane yang menggaji pemain dan ofisialnya sebesar 10 persen dikarenakan gaji bulan Maret, yang menurut pihak Persita maksimal diberikan 25 persen gaji (sesuai SK PSSI), telah dibayar penuh.
“Kami akan jelaskan secara detail mengapa kami hanya mampu membayar pemain 10 persen. Karena dalam keputusan PSSI maksimalnya 25 persen, dan kami menggaji 10 persen karena telah membayar full pada bulan Maret,” ucapnya.
Hal ini disinggung pula oleh Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda dalam RAPAT Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang diselenggarakan secara virtual. Rapat tersebut melibatkan sejumlah pegiat olah raga seperti Sekjen PBSI Achmad Budhiarto, mantan pebulutangkis sekaligus Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susi Susanti hingga atlet bulu tangkis Kevin Sanjaya.
“Kami ingin kebijakan yang menyangkut soal nasib pemain dimusyawarahkan oleh PSSI secara tripartit dengan klub dan pemain. Faktanya ada klub yang hanya membayar 10 persen gaji. Saya kasihan karena pemain sepak bola kita dan keluarganya bisa kesulitan,” kata Syaiful Huda.
Sementara itu, beberapa klub Liga 1 telah menerapkan penggajian sesuai keputusan PSSI sebesar 25 persen. Para pemain dari tiap-tiap klub pun hanya berlatih secara mandiri sebagai langkah penerapan Physical Distancing untuk menekan penyebaran COVID-19.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Alexander Haryanto