tirto.id - Peringatan HUT ke-72 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia menghadirkan banyak kejutan. Selain diwarnai ornamen-ornamen adat sebagai simbol keberagaman NKRI, peringatan kemerdekaan tahun ini juga menjadi tonggak sejarah pertemuan dua tokoh bangsa antara Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pertemuan Presiden RI kelima dan keenam tersebut menjadi sorotan karena selama kurang lebih 13 tahun, keduanya tidak pernah merayakan HUT RI bersama di Istana Negara. Momen terakhir peringatan HUT RI di Istana yang dihadiri Megawati dan SBY adalah HUT RI pada 2003. Saat itu, Megawati masih berstatus sebagai Presiden RI, sementara SBY masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan.
Ketidakharmonisan kedua tokoh bangsa bermula saat SBY memutuskan mengundurkan diri dari Kabinet Gotong Royong. Pada 11 Maret 2004, Megawati menyetujui pengunduran diri Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelum itu, Taufik Kiemas, tokoh penting PDIP dan suami Megawati, menyindir SBY secara terbuka sebagai "kekanak-kanakan".
Pada Pilpres 2004, SBY maju sebagai calon presiden menggandeng Jusuf Kalla yang saat itu juga menjadi salah satu menteri di pemerintahan Megawati-Hamzah Haz. Megawati yang memutuskan maju pada Pilpres 2004 menggandeng Hasyim Muzadi. Akan tetapi, ia harus mengakui keunggulan pasangan SBY-JK, dan merelakan posisinya sebagai Presiden RI digantikan bekas anak buahnya.
Pada Pilpres 2009, Megawati kembali mencoba keberuntungan dengan mengandeng Prabowo Subianto. Namun, lagi-lagi, Megawati harus menelan kekalahan dari SBY yang saat itu berpasangan dengan Boediono.
Sejak SBY menjabat sebagai Presiden RI, praktis Megawati tidak pernah hadir dalam HUT RI di Istana Negara. Padahal, mantan presiden dan wakil presiden yang lain, seperti Bacharuddin Jusuf Habibie, Tri Sutrisno, Hamzah Haz, bahkan istri Presiden Abdurrahman Wahid, Shinta Nuriyah, selalu hadir dalam peringatan HUT RI di istana.
Sedangkan Megawati biasanya hanya diwakili suaminya, Taufiq Kiemas dan anaknya Puan Maharani. Ia lebih memilih memimpin upacara di kantor DPP PDI Perjuangan, di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Hal tersebut ia lakukan selama SBY masih menjabat sebagai Presiden RI.
Sebaliknya, setelah PDI Perjuangan dan partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) berhasil mengantarkan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden pada Pilpres 2014, Megawati kembali merayakan HUT RI di Istana Negara. SBY pada peringatan HUT RI tahun 2015 dan 2016 justru memilih merayakan hari kemerdekaan RI di kampung halamannya, di Pacitan, Jawa Timur.
Baca juga:SBY & Megawati Hadiri Upacara HUT RI Bersama Pertama Kalinya
Namun, pada peringatan HUT RI ke-72 pada 17 Agustus 2017, Megawati dan SBY kembali merayakan kemerdekaan RI di Istana Negara. Pertemuan tersebut merupakan momen bersejarah setelah keduanya sering gagal melakukan pertemuan, salah satunya usai Pemilu 2014 lalu.
Saat itu, SBY melalui akun Twitter miliknya, menyatakan kekecewaan karena batal melakukan pertemuan dengan Megawati. “Pak JK mengatakan akan baik jika ada solusi bersama untuk mengatasi situasi politik yang mengkhawatirkan. Saya respons bahwa saya setuju dan pikiran saya sama. Kuncinya, sekali lagi, jika ada pertemuan dan komunikasi langsung saya dengan Ibu Mega,” tulisnya seperti dikutip Antara, pada Oktober 2014.
Wakil Presiden Jusuf Kalla bahkan ikut menanggapi kicauan SBY. “Siapa bilang [Megawati tidak mau bertemu SBY]? Bu Mega siap, tetapi setelah selesai urusannya, soal kemarin pemilihan [Ketua DPR] itu,” kata Kalla usai pertemuan elit KIH, di kediaman Megawati, pada 5 Oktober 2014.
Kalla mengatakan jika pada saat pemilihan Ketua DPR pada 1 Oktober lalu tercapai kesepakatan antara partai yang tergabung dalam KIH dan Partai Demokrat, maka pertemuan SBY-Megawati bisa terjadi. Namun, faktanya pertemuan antara Megawati dan SBY tidak pernah terlaksana.
Foto Bersama hingga Makan Bareng
Pertemuan Megawati dan SBY dalam HUT RI ke-72 tersebut dinilai positif. Presiden RI ketiga, BJ Habibie, menyebut berkumpulnya para mantan presiden dalam acara perayaan hari ulang tahun kemerdekaan dan upacara detik-detik proklamasi di Istana Negara tahun ini sangat bagus sebagai simbol persatuan.
“Kan bagus, toh, persatuannya,” kata BJ Habibie, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, seperti dikutip Antara.
Megawati duduk bersebelahan dengan Habibie di kelompok kursi bagian kiri. Sementara SBY bersama istrinya, Ani Yudhoyono, duduk di kelompok kursi bagian kanan. Keduanya terpisah karpet merah tempat untuk berjalan.
Meski demikian, Habibie, Megawati dan SBY sempat berfoto bareng bersama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Bahkan ketiga tokoh tersebut sempat dijamu berbagai kuliner tradisional setelah upacara detik-detik Proklamasi di Istana Kepresidenan, di Jakarta.
“Berkumpulnya para Presiden Republik Indonesia dalam Peringatan Kemerdekaan ke-72 ini menjadi hadiah istimewa bagi Indonesia,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudinkatanya, di Istana Negara, Kamis kemarin.
Akankah pertemuan Megawati dan SBY pada peringatan HUT RI ke-72 tersebut menjadi momentum untuk mencairkan kembali hubungan kedua tokoh tersebut yang selama ini cenderung tidak harmonis?
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz