tirto.id - Sejumlah enterpreneur menggelar pertemuan Asia Bridge Campus (ABC) 2018 di Bali pada Kamis (10/5/2018) guna membantu pengusaha muda belajar dan tumbuh dalam usaha yang digelutinya. Mereka menilai, peran entrepreneur sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi.
Regional Chair Entrepreneurs' Organization (EO) Asia Pasific (APAC), Sharan Valiram menyatakan, saat ini ada sekitar 13 ribu anggota EO dari 54 negara di dunia dengan omzet kolektif mencapai 160 juta dolar AS.
"Jumlah anggota akan dikembangkan menjadi 18 ribu hingga 2020," ujar Sharan melalui keterangan tertulisnya, Kamis (10/5).
Sharan menyatakan, kendati pihaknya menargetkan pertumbuhan anggota menjadi 18 ribu, namun EO tetap selektif dalam memilih anggota. Salah satu syaratnya adalah pemilik perusahaan dengan pendapatan minimal 1 juta dolar AS per tahun dan turut aktif dalam menjalankan usahanya.
Selain itu, anggota juga harus memiliki rekam jejak usaha yang kredible dan masih berkeinginan untuk belajar dan berkembang. "Core values kita, trust and respect, haus untuk belajar, berani, make a mark, and cool," imbuh
Sharan.
Untuk diketahui, Asia Bridge Campus (ABC) diadakan setiap tahun di negara yang berbeda. Pada tahun ini, ABC diselenggarakan di Bali dan diikuti oleh 250 peserta dari 16 negara, di antaranya: US, Nepal, China, Jepang, Australia dan New Zealand.
Ketua Panitia ABC Bali 2018, Rachmat Harsono mengatakan, saat ini jumlah para pengusaha muda semakin bertambah.
“Di kawasan Asia Pasific, dari total 2 ribu member, sekitar 100 anggota di antaranya berusia di bawah 30 tahun. Selebihnya rata-rata pengusaha berusia 45 tahun.” kata dia.
Rachmat mengatakan, ke depannya jumlah pengusaha muda akan terus ditambah. "Kita ingin setidaknya 20 persen member berusia di bawah 30 tahun," tuturnya.
Lebih lanjut, Rachmat mengatakan, EO berkomitmen untuk membantu wirausahawan muda belajar dan tumbuh dengan apa yang digelutinya.
Melalui ABC 2018, kata dia, para anggota bisa saling belajar dan memahami budaya satu sama lain karena organisasi ini melibatkan 250 anggota dari 16 negara.
Chairwoman Elect EO Global Bubu Andres dari Filipina mengatakan, pihaknya juga akan meningkatkan anggota perempuan (women entrepreneur).
Andres menilai, kehadiran perempuan membawa warna tersendiri dalam dunia usaha. Dari 13 ribu anggota di tingkat global, sebanyak 13 persen merupakan women entrepreneurs. "Kita bisa lebih besarkan lagi dengan membership. Targetnya menjadi 20 persen pada 2020," ujarnya.
Untuk itu, ia meminta, kemampuan berkomunikasi perempuan juga harus ditingkatkan seiring dengan dominasi laki-laki di dunia. Pasalnya, perempuan memiliki nilai-nilai yang unik sehingga bisa menjadi potensi tersendiri.
Editor: Alexander Haryanto