Menuju konten utama
Pendidikan Geografi

Pengertian Pencemaran Laut Serta Penyebab dan Cara Pencegahannya

Pencemaran laut adalah peristiwa masuknya partikel kimia atau penyebaran organisme invasif (asing) ke dalam laut, yang berpotensi memberi efek berbahaya.

Pengertian Pencemaran Laut Serta Penyebab dan Cara Pencegahannya
Sebuah kapal tongkang berisi nikel dalam kondisi nyaris terbalik di bibir Pantai Batu Gong, Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa (13/7/2021). ANTARA FOTO/Jojon/aww.

tirto.id - Pencemaran laut adalah peristiwa masuknya partikel kimia, limbah industri, pertanian dan perumahan, kebisingan, atau penyebaran organisme invasif (asing) ke dalam laut, yang berpotensi memberi efek berbahaya.

Selain itu, definisi pencemaran laut mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan laut adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku mutu dan/atau fungsinya.

Pencemaran laut tidak dapat dipandang hanya sebagai permasalahan yang terjadi di laut, karena lautan dan daratan merupakan satu kesatuan ekosistem yang tidak dapat dipisahkan dan terpengaruh satu dengan yang lainnya.

Kegiatan manusia yang sebagian besar dilakukan di daratan, disadari atau tidak, secara langsung maupun tidak langsung, berdampak terhadap ekosistem di lautan.

Penyebab Pencemaran Air Laut

Mengutip modul Geografi Kelas X (2020), berikut ini adalah penyebab dari pencemaran laut:

a. Pencemaran oleh minyak

Kecelakaan kapal tanker pengangkut minyak mentah dalam jumlah besar yang mengakibatkan tercecernya minyak di lautan sering terjadi. setiap tahun.

Pencemaran minyak mempunyai pengaruh luas terhadap hewan dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu daerah.

b. Pencemaran oleh logam berat

Logam berat ialah benda padat atau cair yang mempunyai berat 5 gram atau lebih untuk setiap cm , sedangkan logam yang beratnya kurang dari 5 gram adalah logam ringan.

Logam berat, seperti merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd), kromium (Cr), seng (Zn), dan nikel (Ni), merupakan bentuk materi anorganik yang sering menimbulkan berbagai permasalahan pada perairan.

Penyebab terjadinya pencemaran logam berat pada perairan biasanya berasal dari masukan air yang terkontaminasi oleh limbah buangan industri dan pertambangan.

c. Pencemaran oleh sampah

Sekitar 80 persen dari sampah di laut adalah plastik. Plastik dan turunan lain dari limbah plastik yang terdapat di laut berbahaya untuk satwa liar dan perikanan.

d. Pencemaran oleh pestisida

Pencemaran yang disebabkan oleh pestisida adalah bersifat akumulatif. Pestisida sengaja disebarkan dengan tujuan untuk mengontrol hama tanaman atau organisme-organisme lain yang tidak diinginkan. Beberapa pestisida yang dipakai berasal dari suatu grup bahan kimia yang disebut Organochlorine.

e. Pencemaran akibat proses eutrofikasi

Peristiwa eutrofikasi adalah kejadian peningkatan nutrisi, biasanya senyawa yang mengandung nitrogen atau fosfor, dalam ekosistem.

Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan produktivitas primer (ditandai peningkatan pertumbuhan tanaman yang berlebihan dan cenderung cepat membusuk).

Efek lebih lanjut termasuk penurunan kadar oksigen, penurunan kualitas air, serta tentunya mengganggu kestabilan populasi organisme lain.

f. Pencemaran akibat polusi kebisingan

Kehidupan laut dapat rentan terhadap pencemaran kebisingan atau suara dari sumber seperti kapal yang lewat, survei seismik eksplorasi minyak, dan frekuensi sonar angkatan laut.

Perjalanan suara lebih cepat di laut daripada di udara. Hewan laut, seperti paus, cenderung memiliki penglihatan lemah, dan hidup di wilayah yang sebagian besar ditentukan oleh informasi akustik.

Cara Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Air Laut

Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah pencemaran laut :

  1. Tidak membuang sampah ke laut.
  2. Penggunaan pestisida secukupnya.
  3. Selalu biasakan untuk tidak membuang puntung rokok di sekitar laut.
  4. Kurangi penggunaan plastik.
  5. Tidak meninggalkan tali pancing, jala, atau sisa sampah dari kegiatan memancing di laut.
  6. Setiap industri atau pabrik menyediakan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL).
  7. Menggunakan pertambangan ramah lingkungan, yaitu pertambangan tertutup.
  8. Daur ulang sampah organik
  9. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.
  10. Penegakan hukum serta pembenahan kebijakan pemerintah.

Sementara itu, dari segi perlindungan hukum dalam rangka penanggulangan sampah, pemerintah telah menerbitkan PP 81 tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

Di mana pada pasal 13 dinyatakan bahwa produsen wajib melakukan pendauran ulang sampah. Pasal 14 Produsen wajib melakukan pemanfaatan kembali sampah.

Sampai saat ini telah banyak upaya yang telah dilakukan dengan berusaha melakukan pengolahan sampah, konversi ke bentuk lain atau mengolah sampah menjadi biji sampah, akan tetapi belum bisa diselesaikan dengan maksimal.

Baca juga artikel terkait PENCEMARAN LAUT atau tulisan lainnya dari Maria Ulfa

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Addi M Idhom