Menuju konten utama

Pemprov DKI Batasi Akses Menuju Kepulauan Seribu untuk Cegah Corona

Kebijakan pembatasan akses menuju Kepulauan Seribu itu dimulai hari ini Jumat 20 Maret 2020 dan belum ada waktu kapan pembatasan itu berakhir.

Pemprov DKI Batasi Akses Menuju Kepulauan Seribu untuk Cegah Corona
Wisatawan tujuan Kepulauan Seribu memadati dermaga Kali Adem, Muara Angke, Jakarta, Sabtu (8/6/2019). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/ama.

tirto.id - Akses transportasi umum menuju Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta ditutup untuk sementara waktu. Penutupan akses ini sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona COVID-19.

"Sementara hanya melayani masyarakat yang mempunyai kartu tanda penduduk (KTP) Kepulauan Seribu," kata Bupati Husein Murad dilansir dari Antara, Jumat (20/3/2020).

Husein menyatakan dirinya sudah mendapatkan laporan dari Dinas Perhubungan terkait pemberlakuan kebijakan tersebut. Kebijakan itu berlaku untuk kapal yang dioperasikan unit pelaksana angkutan perairan Dishub DKI Jakarta.

Kebijakan pembatasan itu dimulai Jumat, 20 Maret 2020. Belum ada waktu kapan pembatasan itu berakhir, tetapi Husein berharap semua pihak dapat memaklumi kebijakan pemerintah.

"Rute kapal dari pelabuhan Kaliadem (Muara Angke) menuju semua pulau di Kepulauan Seribu [ditutup]," jelas Husein.

Kebijakan itu untuk sementara waktu juga membatasi kunjungan wisatawan atau warga di luar wilayah Kepulauan Seribu.

Berdasarkan data lamaan corona.jakarta.go.id milik Pemprov DKI Jakarta yang diakses pukul 11.00 WIB tanggal 20 Maret 2020, total warga DKI Jakarta yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 976 orang. Sementara total pasien dalam pengawasan (PDP) 480 orang. Belum tercatat warga Kepulauan Seribu dalam status ODP atau pun PDP dalam kasus COVID-19.

Total pasien positif virus corona baru atau COVID-19 di Indonesia naik menjadi 309 kasus per Kamis sore, 19 Maret 2020. Dengan demikian jumlah kasus positif di RI melonjak 83 kasus dari sehari sebelumnya yang tercatat 227.

Jumlah kematian akibat pandemi corona ini juga melonjak menjadi 25 orang atau 8 persen dari total pasien yang dirawat, kata Juru Bicara Pemerintah Dalam Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers, di Kantor BNPB, Jakarta, Kamis (19/3/2020).

Kasus pasien meninggal kebanyakan berasal dari Jakarta. Berdasarkan data per 19 Maret 2020 yang dipaparkan Yuri, DKI ada tambahan 5 orang dan Jawa Tengah meninggal 1 orang.

Jika ditotal, maka jumlah pasien positif COVID-19 yang meninggal naik dari 19 orang menjadi 25 orang. Rinciannya: DKI Jakarta (17 kasus), Bali (1 kasus), Jawa Tengah (3 kasus), Banten (1 kasus), Jawa Timur (1 kasus), Jawa Barat (1 kasus) dan Sumatera Utara (1 kasus).

Yuri mengatakan, pasien yang meninggal berada dalam rentang usia 45 tahun-65 tahun. Hanya 1 kasus yang meninggal di umur 37 tahun.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Bayu Septianto