tirto.id - Polrestabes Semarang menyebut maraknya teror pembakaran mobil di sejumlah tempat di Semarang sebagai permainan baru yang membuat resah masyarakat.
"Dua tahun terakhir ini Kota Semarang aman dan nyaman. Namun, belakangan ini ada permainan baru yang membuat resah masyarakat," Kapolrestabes Semarang Kombes Pol. Abiyoso Seno Aji di Semarang, Kamis (31/1/2019)
Namun demikian ia meminta masyarakat tidak resah dengan teror tersebut. Pihaknya memastikan akan mengusut tuntas kasus teror yang terjadi beberapa waktu terakhir ini.
"Masih diselidiki dulu, kami tidak mau berspekulasi," katanya.
Menurut dia, kepolisian tidak hanya akan mengungkap kasus tersebut, namun juga mencegahnya terulang kembali.
Ia meyakini kasus tersebut akan segera terungkap, termasuk aktor intelektual di balik teror tersebut.
Berkaitan dengan teror yang sudah terjadi di 11 lokasi berbeda di Kota Semarang itu, Kapolrestabes mengimbau masyarakat menggiatkan siskamling.
"Kami tidak akan lepas tanggung jawab, tetapi keamanan dan kenyamanan merupakan tanggung jawab bersama," tambahnya.
Ia menilai pelaku yang memilih korban secara acak ini memiliki nyali besar untuk melancarkan aksinya.
Di sisi lain ia menantang pelaku untuk menargetkan dirinya sebagai korban di banding masyarakat sipil.
"Silakan ganggu Kapolres saja, jangan ganggu masyarakat," tegasnya.
Aksi teror itu sendiri terakhir kali terjadi pada Kamis (31/1/2019) dini hari di wilayah Semarang Timur.
Kejadian nahas itu menimpa Maura Apriani, warga Jalan Ciliwung, Semarang Timur, Kota Semarang yang mobil Daihatsu Ayla miliknya di bakar orang tak dikenal pada sekitar pukul 03.45 WIB.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Irwan Syambudi