Menuju konten utama

Pelepasan Jenazah Yunahar Ilyas di Masjid Kauman Hari Ini Jam 13.00

Pelepasan jenazah Yunahar Ilyas akan dilakukan di Masjid Gedhe Kauman

Pelepasan Jenazah Yunahar Ilyas di Masjid Kauman Hari Ini Jam 13.00
Sejumlah kerabat dan kenalan menyalatkan jenazah Yunahar Ilyas di Kantor PP Muhammadiyah Cik Ditiro Yogyakarta, Jumat (3/1/2019). (tirto.id/Irwan A. Syambudi)

tirto.id - Pelepasan jenazah Yunahar Ilyas akan dilakukan di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Jumat (3/1/2019) pukul 13.00 WIB.

Hal ini disampaikan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman. "Dan setelah pelepasan, jenazah akan di makamkan di Pemakaman Muslim Karangkajen," terang Agus Taufiqurrahman pada Jumat (3/1/2019) dikutip muhammadiyah.or.id.

Saat ini jenazah tengah berada di Kantor PP Muhammadiyah Cik Ditiro nomor 23 Yogyakarta, dan akan dibawa ke Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta pada pukul 10.30 WIB.

Yunahar Ilyas adalah Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah sekaligus Wakil Ketua Umum Manjelis Ulama Indonesia (MUI). Ia meninggal dunia pada Kamis, 2 Januari 2020, di RS Sardjito Yogyakarta, sekitar pukul 23.47 WIB.

Hal itu dikonfirmasi Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir. Ia mengatakan keluarga, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta, RSU Sarjito, dan PP Muhammadiyah sudah berikhtiar maksimal bagi kesembuhan Yunahar, tapi Allah SWT menentukan jalan akhir hayat dengan memanggil ke haribaan-Nya.

“Saya telah lama berkawan dan berinteraksi secara intens dengan Prof Yunahar sejak tahun 1980an, banyak teladan yang baik yang dapat diambil dari beliau,” kata Haedar dikutip laman resmi muhammadiyah.or.id, Jumat (3/1/2019).

Haedar menambahkan, “Penguasaan ilmu agama yang mendalam khususnya di bidang tafsir, kepiawaian dalam bertabligh yang mudah dicerna umat, ramah dan mudah bersahabat, serta kehati-hatian dalam bersikap sehingga seksama dan bijaksana.

Haedar mengatakan Muhammadiyah sungguh kehilangan figur ulama yang santun dan menjunjung akhlak mulia. “Beliau rutin mengajar tafsir di gedung PP Muhammadiyah Yogyakarta dan Jakarta serta dikenal ringan hati untuk memberi pengajian ke manapun,” kata Haedar.

Selain itu, Yunahar juga meninggalkan sejumlah buku penting dan menulis tarikh di Suara Muhammadiyah secara rutin.

"Semoga semuanya menjadi amal jariyah yang terus mengalir baginya, almarhum husnul khatimah dan diterima di sisi Allah SWT. Aamiin Yaa Rabbal 'alamiin," kata Haedar.

Hal senada diungkapkan Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman. Ia menyebut Yunahar Ilyas merupakan sosok ulama besar yang berdedikasi sangat tinggi terhadap dakwah Islam.

Dalam kondisi sakit pun, kata dia, Yunahar masih tetap berdakwah.

“Kajian dan karya-karya beliau selalu menginspirasi kami generasi di bawah beliau,” kata Agus seperti dikutip dalam resmi Muhammadiyah.

Agus yang selama ini juga turut mendampingi Yunahar menjelaskan setelah dirawat di RS Sarjito, Yunahar semula dalam rangka persiapan cangkok ginjal. “Namun, karena kondisi Yunahar menurun kemudian dirawat di ICU,” kata dia.

Yunahar yang lahir pada 22 September 1956 di Bukittinggi, Sumatera Barat itu telah menjadi anggota Muhammadiyah sejak 1986.

Menamatkan pendidikan dasar di Padang, dua gelar S-1 diperoleh di Fakultas Ushuluddin Universitas Ibnu Riyadh (1983) dan Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol pada tahun 1984.

Dua gelar S2 dan S3 diselesaikannya di Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga pada 1996 dan 2004.

Baca juga artikel terkait YUNAHAR ILYAS MENINGGAL atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Humaniora
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Abdul Aziz