tirto.id - Salah satu pelaku pembakaran Mako Polres Dharmasraya, Sumatera Barat, Eka Fitra Akbar (25), meninggal setelah ditembak oleh aparat di Polres Dharmasraya. Eka, yang diduga terlibat dengan aktivitas terorisme, pernah menyampaikan keinginan melakukan jihad ke Suriah kepada mertuanya.
"Pernah bercerita kepada orang tua perempuannya bahwa dirinya ingin berjihad ke Suriah," kata Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Martinus Sitompul, Senin (13/11/2017).
Martinus menegaskan bahwa salah seorang perwira polisi di daerah Jambi mengakui bahwa Eka adalah anak kandungnya. Meski demikian, Eka sudah tidak tinggal lagi bersama orangtuanya.
Eka diketahui mempunyai seorang istri dan putra yang masih berumur 8 bulan. Sehari-harinya, mereka memenuhi kebutuhan hidup dengan berdagang es tebu.
Martinus menjelaskan, Eka terakhir kali meninggalkan rumah kontrakannya pada hari Sabtu (11/11) sekitar pukul 18.30 WIB. Ia pergi dengan berjalan kaki dan tidak meninggalkan pesan apapun kepada keluarganya ataupun orangtuanya. Ternyata, Eka membakar habis gedung Polres Dharmasraya sekitar pukul 02.00 WIB.
"Mewakili pihak keluarga menyampaikan permohonan maaf secara umum kepada Kepolisian dan khususnya kepada seluruh personil Polres Dharmasraya atas perbuatan anaknya yang telah membakar Mako Polres Dharmasraya," kata Martinus menirukan pernyataan orangtua Eka.
Saat ini, Eka sendiri belum diketahui tergabung dalam kelompok teroris ataupun tidak. Wakil Kepala Polri, Komjen Syafruddin, membenarkan bahwa Eka memang merupakan anak perwira Polri. Kendati demikian, ia tidak mau terburu-buru menentukan motif Eka melakukan tindakan itu.
"Belum disimpulkan Densus 88 dan aparat keamanan lainnya yang ada di Sumatera Barat serta intelijen kepolisian sedang melakukan investarisasi dan investigasi menyeluruh terhadap masalah ini," kata Wakapolri di Polda Metro Jaya, Senin (13/11/2017).
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto