Menuju konten utama

PBSI Tunjuk Rionny Mainaky Sebagai Pelatih Utama Tunggal Putri

PBSI menunda mengumumkan penunjukan Rionny karena menunggu kontraknya dengan timnas Jepang berakhir usai All England 2019.

PBSI Tunjuk Rionny Mainaky Sebagai Pelatih Utama Tunggal Putri
Sejumlah pebulutangkis mengikuti sesi latihan jelang Asian Games 2018 di Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (3/10/2017). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

tirto.id - Teka-teki mengenai siapa yang bakal menjadi pelatih utama sektor tunggal putri di Pelatnas Cipayung terjawab sudah. Hari ini, Jumat (15/3/2019), Susi Susanti selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI mengumumkan pengangkatan Rionny Frederik Lambertus Mainaky atau lebih dikenal dengan Rionny Mainaky, sebagai pelatih utama Gregoria Mariska Tunjung dkk.

“Sudah diputuskan Rionny Mainaky menjadi pelatih utama tunggal putri. Resminya mulai melatih tanggal 1 April. Tapi di akhir bulan Maret ini, Rionny sudah ada di Cipayung,” terang Susi Susanti, sebagaimana dikutip dari laman PBSI, Jumat (15/3/2019).

Dijelaskan pula bahwa pemanggilan terhadap Rionny telah dilakukan PBSI sejak awal tahun. Namun PBSI memilih untuk menunda pengumuman resmi, lantaran menunggu berakhirnya kontrak Rionny dengan timnas Jepang usai perhelatan All England 2019.

“Kami mau saling jaga. Dengan dia masih terikat kontrak dengan Jepang, kami tidak mau mengganggu. Kami ada kode etik juga. Kami tidak mau kontrak Rionny dengan Jepang kemarin, terganggu di tengah jalan. Kami dari PBSI dan Rionny juga sepakat hubungan kami dengan Jepang kedepannya akan tetap baik,” jelas Susi.

Susi juga menambahkan bahwa saat ini kekuatan bulu tangkis putri Jepang termasuk yang paling mumpuni di dunia. Hal yang sungguh bertolak belakang dengan sektor tunggal putri Indonesia.

Oleh karenanya peraih medali emas Olimpiade 1992 itu menginginkan agar Rionny mampu menempa tunggal putri Indonesia hingga menjadi seperti skuat putri Negeri Sakura.

“Kami tidak menutup mata kalau putri-putri Jepang saat ini bagus-bagus dan kuat. Sementara tunggal putri kami memang paling ketinggalan dibanding sektor lain. Kami mau menciptakan yang terbaik seperti di Jepang,” ujar Susi.

“Kami melihat karakter, tekad, semangat dari atlet-atlet Jepang. Ternyata kan ada pelatih Indonesia di sana, Rionny Mainaky. Kami lakukan pendekatan dan akhirnya beliau setuju,” tambahnya

Baca juga artikel terkait PBSI atau tulisan lainnya dari Oryza Aditama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Oryza Aditama
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Ibnu Azis