Menuju konten utama

Paparan Kunci Spotify Stream On: Siniar hingga Spotify HiFi

Spotify mengenalkan banyak inovasi dan fitur baru di 2021.

Paparan Kunci Spotify Stream On: Siniar hingga Spotify HiFi
Ilustrasi mendengarkan musik. FOTO/Spotify

tirto.id - Memasuki 2021, Spotify, penyedia layanan music streaming asal Swedia, akan merambah pasar baru. Dalam beberapa hari ke depan, Spotify akan bisa didengarkan di berbagai negara baru di kawasan Asia, Afrika, Kepulauan Karibia, Eropa, juga Amerika Latin.

“Ekspansi ini akan membantu menyebarkan cerita-cerita dan aneka jenis suara yang dulunya hanya didengar di kawasan lokal, bisa mencapai pendengar global,” tulis Spotify di blog resmi mereka.

Dengan bisa didengar di negara-negara seperti Nigeria, Pakistan, Bangladesh, Tanzania, Ghana, Sri Lanka, hingga Kenya, maka Spotify sudah tersedia di 170 negara, dan 80 di antaranya adalah pasar baru. Secara total, semua negara ini mewakili lebih dari 1 miliar pendengar.

Daniel Ek, pendiri dan CEO Spotify, dalam acara Spotify Stream On yang ditayangkan pada 22 Februari 2020, mengatakan bahwa Spotify yang makin merambah banyak negara akan membuka banyak kesempatan bagi para pembuat konten, baik musik atau siniar. Menurutnya, pendengar yang makin banyak akan menghadirkan kebutuhan konten yang makin banyak pula, dan itu artinya kesempatan besar bagi para seniman dan podcaster untuk membuat konten. Dan semakin banyak konten, maka akan semakin banyak pula yang akan ditemukan oleh para pendengar.

“Ini adalah garis lingkaran yang tak terputus, dan ini yang membuat Spotify serta industri audio terus maju ke depan,” ujar Daniel.

Inovasi dan Fitur Baru Spotify

Dalam acara Stream On itu, Spotify juga mengenalkan beberapa inovasi dan fitur-fitur baru yang bisa digunakan para pembuat konten. Di ranah siniar, misalnya, Spotify menghadirkan vitur video dalam siniar, yang artinya para pembuat konten bisa memadukan konten audio, visual, dan penceritaan dalam satu waktu. Ada juga fitur Interactivity, yang bisa menghadirkan poling, juga Q & A secara real time.

Sedangkan untuk membantu siniar mudah ditemukan berdasar topik kesukaan, Spotify juga meningkatkan fitur pencarian sinar, dibantu oleh machine learning, yang membuatmu bisa mencari siniar sesuai tema dan topik.

Spotify juga mengenalkan uji coba fitur siniar berbayar, yang membuat para pembuat konten bisa memilih bagaimana mereka ingin melakukan monetasi. Perkara kesempatan monetasi, juga hadir fitur Spotify Audience Network dan Streaming Ad Insertion yang sebenarnya sudah dikembangkan sejak tahun lalu ketika Spotify membeli Megaphone, perusahaan siniar dan periklanan besar, dengan nilai diperkirakan 235 juta dolar.

Seiring makin seriusnya Spotify menggarap pasar siniar, makin banyak pula nama-nama besar yang bergabung untuk membuat konten siniar eksklusif di Spotify. Sejak 2019, misalnya, Spotify resmi bekerjasama dengan Higher Ground, perusahaan yang dibentuk oleh mantan Presiden AS Barack Obama dan Michelle Obama.

Kini, dalam Stream On, diumumkan bahwa Obama akan berkolaborasi dengan rocker kerah biru kebanggaan AS, Bruce Springsteen untuk membuat siniar baru bertajuk Renegades: Born in the USA. Siniar ini akan membahas tema-teman seperti ras, bagaimana rasanya jadi bapak, kehidupan pernikahan, dan masa depan Amerika Serikat.

Selain itu di siniar eksklusif Spotify, ada nama-nama populer seperti Warner Bros dan DC, Misha Euceph, Ava DuVernay, dan yang paling ditunggu: Russo Brothers, dua orang pembuat film-film lais seperti Captain America: Civil War, dan dua seri Avengers. Dari Indonesia, siniar dari Rintik Sedu, Podkesmas, DESTAnya Siapa, juga Unfaedah Podcast, menempati daftar siniar populer.

Selain bicara soal masa depan siniar, Spotify juga mengenalkan Spotify HiFi yang rencananya akan diluncurkan tahun ini, walau belum ada tanggal pasti peluncurannya. Sama seperti namanya, Spotify HiFi akan menghadirkan kualitas audio yang lebih bagus, yakni lossless audio format.

Menurut Spotify, kualitas suara hi-fi ini adalah salah satu hal yang terus menerus diminta oleh pelanggang Spotify. Hingga sekarang, belum ada keterangan lebih lanjut tentang Spotify HiFi ini, semisal bagaimana mengaksesnya, dan akan setinggi apa kualitas suaranya.

Apa yang dilakukan oleh Spotify di tahun ini rasa-rasanya akan membuat raksasa streaming ini makin sulit ditandingi. Meski Spotify beberapa kali tersandung kasus dan kontroversi, semisal kritik Thom Yorke dan Taylor Swift soal metode pembayaran royalti yang tidak adil, Spotify terus melanju kencang.

Per Desember 2020, Spotify memiliki 345 juta pengguna, dan punya 8 juta pembuat konten. Di masa depan, Spotify meramalkan jumlah pengguna maupun pembuat konten mereka akan terus bertambah. Bahkan Daniel, dalam wicaranya di Stream On, memprediksi akan ada 50 juta pembuat konten di Spotify pada 2025 nanti.

“Itu bukan prediksi atau tujuan. Tapi adalah tantangan sekaligus kesempatan besar. Kita sekarang ada di tengah ledakan pembuatan audio: tahap awal dari apa yang kita lihat sebagai ekonomi kreatif skala global,” ujar Daniel.

Baca juga artikel terkait SPOTIFY atau tulisan lainnya dari Nuran Wibisono

tirto.id - Musik
Penulis: Nuran Wibisono
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti