tirto.id - “Inovasi”, kata Dean Kamen, ada kalanya muncul di persimpangan jalan “antara masalah lama, teknologi baru, dan gagasan besar.” Dari sekian banyak masalah lama dalam kehidupan manusia, keinginan untuk selalu tampil sempurna barangkali merupakan salah satu yang tidak berujung.
“Kesempurnaan adalah ilusi,” komentar Pam Bauer, kontributor Huffington Post. Konteksnya, dia mengingatkan orang-orang yang berusaha kelewat keras agar dinilai tak bercela oleh orang lain.
“Ini tentang keinginan untuk terlihat baik, di mana kebaikan berarti kendali: tidak pernah menunjukkan kesalahan, kegelisahan, hambatan, atau apa pun yang dapat dianggap sebagai kelemahan. Ini soal menjadi sangat tidak tercela dalam hal yang Anda tunjukkan kepada dunia, sehingga tak seorang pun dapat menemukan kesalahan,” kata Bauer.
Siapa pun boleh setuju dengan pandangan Bauer. Namun, pada saat bersamaan, tak dapat dinafikan pula bahwa keinginan untuk senantiasa sempurna (perfeksionisme) itu mendorong manusia berinovasi. Salah satu hasilnya adalah pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artificial Intellegence (AI) pada kamera telepon pintar: inovasi yang membuat penggunanya bisa mengambil gambar yang benar-benar dapat dibanggakan.
“Perfeksionisme telah menghasilkan beberapa pencapaian budaya terbaik kita,” kata Fiona Buckland, anggota The School of Life philosophy and lifestyle di London.
Teknologi AI pada dasarnya dibuat untuk memudahkan kegiatan kognitif manusia, seperti berpikir, belajar, dan memecahkan masalah. Dalam urusan kamera telepon pintar, OPPO adalah perusahaan yang konsisten berinovasi demi memenuhi kebutuhan para pengguna smartphone.
“Saya harus mengatakan kamera (OPPO R Series) sungguh memenangkan hati saya. Saya tidak perlu repot-repot membawa kamera ketika saya pergi ke luar negeri atau mendatangi acara apa pun karena teknologi AI memudahkan pengambilan foto,” kata Kong Jian Hao, konsumen OPPO di Singapura.
Hao telah menggunakan produk-produk OPPO selama 4 tahun, mulai dari R7 hingga R11. Menurutnya, smartphone tersebut tahan lama, ringan, dan praktis. Sedang bagi Huang Qiaoli, pecinta Seri R OPPO di Taipei, selain kualitas kamera, hal lain yang membuatnya tak bisa berpaling dari produk tersebut adalah VOOC, perangkat pengisian cepat daya baterai.
“Saya pernah lupa mengisi baterai telepon sebelum meninggalkan rumah sehingga saya tidak dapat menghubungi keluarga ketika keluar. Maka saya pergi ke toko 3C dan membeli pengisi daya cepat VOOC. Pengisiannya sangat cepat, sampai-sampai pramuniaga terkejut,” terang Qiaoli.
Kembali ke Indonesia
Sejak R1 diluncurkan pertama kali pada 2013, OPPO terus berinovasi dengan produk-produk Seri R lainnya. Hasilnya: pada 2016, R9, ponsel dengan desain ciamik dan kamera depan dan belakang masing-masing 16MP, berhasil menyabet China Mobile Phone Design Swan Award. Setahun berikutnya, R11, yang sanggup membuat keindahan tampak lebih nyata berkat kamera depan dan belakang 20MP, diganjar penghargaan Best of Midrange Smartphone oleh Gadgematch.
Inovasi memang tak bisa dilepaskan dari citra OPPO. Situs Insing.com menyebut paling tidak ada 7 inovasi OPPO yang telah mewarnai wajah industri telepon pintar: mulai dari merintis fitur-fitur mempercantik (beauty function) hingga memelopori pengisian daya cepat dengan Super VOOC Flash Charge.
Pada produk mutakhir Seri R, R17 Pro, mata-rantai inovasi OPPO terus berlanjut. Pada 2015, Aryo Meidianto, Media Engagement Oppo Indonesia, menyebut pada dasarnya Seri R mengutamakan keunggulan desain dan material. Hal demikian masih tampak pada R17 Pro. Casing produk premium ini dibuat dari kaca dengan teknik surface-etching yang canggih. Saat disentuh, kehalusannya terasa seperti satin. “Ini dirancang untuk memikat mata sekaligus menyenangkan indera peraba Anda.”
Seperti produk-produk sebelumnya, R17 Pro juga menekankan unsur-unsur mempercantik objek sebagai fitur andalannya. Dengan resolusi 25MP pada kamera depan dan belakang, fitur AI Beauty Camera R17 Pro menampilkan pelembut garis wajah, perias, serta enam mode lain yang dapat dikonfigurasi, serta opsi pratinjau langsung. Pada saat yang sama, teknologi tersebut juga mempelajari trik kecantikan pengguna sehingga semakin sering kamera digunakan, semakin baik pula foto-foto yang dihasilkan.
Dan bagi para penggemar foto-foto malam, Modus Malam Ultra R17 Pro siap menjaga jepretan agar tetap tajam dan cerah sekalipun diambil dalam kegelapan.
Perangkat Super VOOC pada R17 Pro memungkinkan pengisian daya mencapai 40% dalam waktu 10 menit. Hal ini merupakan jawaban atas masalah boros baterai yang kerap menyengsarakan pengguna ponsel pintar.
Beberapa waktu belakangan, OPPO lebih gencar mempromosikan “Si Ahli Selfie” Seri F di Indonesia. Padahal, sebelumnya Seri R juga terbilang laris di pasaran. Kehadiran R17 Pro tahun depan menjadi hal yang layak dinanti. Pasalnya, setelah “hilang sekian lama”, produk-produk inovatif biasanya kembali dengan kualitas yang lebih baik lagi.
(JEDA)
Penulis: Tim Media Servis